Sri Mulyani: Kemenangan Donald Trump Bikin Nilai Tukar Rupiah Tertekan
Terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat langsung menekan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) langsung menekan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
"Kalau kita lihat pergerakan nilai tukar kita sempat mengalami penguatan yang cukup kuat sampai dengan Oktober yang lalu, bahkan nilai tukar kita mencapai Rp15.200," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KiTa, dikutip Sabtu (9/11/2024).
Sri Mulyani mengatakan, dari sisi pasar keuangan global juga berdampak usai terpilihnya Trump sebagai Presiden AS ke-45. Menurutnya, Trump memberikan sentimen yang cukup kuat untuk pasar global di Minggu ini.
"Kemudian terjadi lagi sentimen global, terutama dikaitkan dengan tadi berapa besar Fed Fund rate akan dipotong atau diturunkan lagi," ujar Sri Mulyani.
"Dan sekarang dengan terpilihnya Presiden Trump, tadi saya sampaikan dolar indeks mengalami penguatan, sehingga nilai tukar rupiah kita kemarin cenderung dalam minggu ini mengalami tekanan," jelasnya.
Bendahara negara bilang, secara keseluruhan nilai tukar rupiah terhadap dolar mengalami koreksi sebesar 2,68 persen. Meski begitu, Indonesia masih lebih baik dibandingkan dengan negara G7 maupun G20.
Dia bilang, nilai tukar uang di Kanada terdepresiasi sebesar 4,46 persen. Filipina sebesar 5,69 persen dan Korea sebesar 6,79 persen.
"Kita lihat yield dari surat berharga negara kita yaitu Indonesia yang merah 6,76 persen, sedikit mengalami peningkatan pada Minggu terakhir ini, namun kemarin sebetulnya sampai dengan Oktober mengalami penurunan yang cukup baik," ucap dia.
Baca juga: Donald Trump akan Dilantik Sebagai Presiden AS Senin 20 Januari 2025 di Front Barat US Capitol
"Kalau kita lihat dibandingkan US Treasury 10 tahun yang tadi mengalami tekanan ke atas di 4,4 persen, spread antara Indonesia 10 tahun local currency bond dengan US Treasury 10 tahun dollar denominated itu kita masih sangat cukup rendah," sambungnya.
Selain itu, Sri Mulyani bilang bahwa sepanjang Oktober 2024 aliran modal asing dari pasar surat berharga negara (SBN) sebesar Rp 14,98 triliun. Namun pada November ini terjadi outflow sebesar Rp 4,12 triliun secara year to date.
Baca juga: Pasca Donald Trump Menang di Pilpres AS 2024, Pencarian Google Cara Pindah ke Kanada Melonjak
"November kemarin dengan adanya sentiment pemilihan dari Amerika Serikat terjadi outflow sebesar Rp4,12 triliun secara year to date SBN kita menghadapi atau menerima inflow sebesar Rp39,4 triliun dan ini yang menyebabkan yield dari Indo 10 tahun masih relatively kita jaga," kata Sri Mulyani.
"Itu adalah kondisi perekonomian kita yang akan terus kita pantau, kita kelola terutama menjelang akhir tahun dan kita tentu akan mengikuti nanti perkembangan di kuartal keempat untuk APBN sendiri maupun perekonomian secara keseluruhan."
"Kita berharap nanti akan tetap terjaga sampai akhir tahun dalam posisi yang positif," sambungnya.