Aliran Listrik yang Menyala Tersisa 20 Persen Pasca Gempa Cianjur
Hingga tadi malam baru 20 persen aliran listrik yang sudah menyala pasca gempa Cianjur.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Gubernur Jawa Barat Ridwal Kamil menyatakan mayoritas warga Kabupaten Cianjur masih mengalami gelap gulita pada malam hari pasca terjadinya gempa Senin malam, 21 November 2022.
Penyebabnya, hingga tadi malam baru 20 persen aliran listrik yang sudah menyala pasca gempa Cianjur.
"Baru 20 persen listrik yang sudah menyala di Cianjur dan dibutuhkan sekitar tiga hari, tetapi mudah-mudahan saja bisa lebih cepat," kata Ridwan Kamil dalam konferensi pers di Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022).
Sementara itu, jumlah korban meninggal dunia akibat gempa bumi Cianjur kembali bertambah menjadi 162 orang, 326 diantaranya luka-luka dan 13.784 jiwa mengungsi.
"Berdasarkan data yang diperoleh dari call center BPBD Cianjur tercatat ada 162 orang meninggal dunia, 326 lainya luka-luka," katanya.
Selain itu, sebanyak 13.784 jiwa mengungsi, dan 2.345 rumah mengalami rusak sedang hingga berat. Selain itu ada tiga titik jalan nasional yang tertutup tanah longsor.
"Di jalan nasional itu ada lima mobil yang terperangkap. Dan laporan hingga kini belum masuk, apakah sudah dievakuasi atau belum. Selain itu ada beberapa jalan Kabupaten pun terisolir," katanya.
Baca juga: Takut Gempa Susulan, Sebagian Warga Cianjur Pilih Tidur di Luar Rumah
Ia mengatakan, rata-rata korban yang meninggal dunia merupakan anak-anak, karena persitiwa terjadi ketika ketiikacm tengah berada didalam ruangan kelas dan madrasah.
"Prihatin juga banyak anak-anak yang meninggal karena ketika kejadian mereka tengah mengikuti pembelajaran, dan madrasah," katanya.
Baca juga: Data BMKG: 90 Gempa Susulan Terjadi di Cianjur dan Sukabumi
Selan itu, Emil mengungkapkan, ada tiga gardu induk PLN dua diantaranya masih terkendala, dan satu sudah tertangani.
Penulis: Fauzi Noviandi | Sumber: Tribun Jabar