BPS Kerahkan 353 Ribu Petugas Lapangan untuk Sensus Pertanian 2023
Untuk menggelar Sensus Pertanian 2023 tersebut, BPS mengerahkan 353 ribu petugas lapangan, serta 62 ribu petugas pengolahan.
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) akan menyelenggarakan Sensus Pertanian 2023 (ST2023) untuk menjawab isu pertanian global dan nasional.
Direktur Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan BPS Kadarmanto mengatakan, hasil ST2023 merupakan pijakan untuk merancang masa depan pertanian dan pangan ke depan.
Untuk menggelar Sensus Pertanian 2023 tersebut, BPS mengerahkan 353 ribu petugas lapangan, serta 62 ribu petugas pengolahan.
Baca juga: Sensus Penduduk Rumah Kejadian Satu Keluarga Ditemukan Tewas di Kalideres, Ketua RT: Kita Lewati
"Jumlah petugas yang akan kita kerahkan nanti 353.390 untuk petugas lapangan. Kita juga akan merekrut 62.968 petugas pengolahan untuk mengolah karena masih (ada daerah yang) gunakan PAPI (Paper Assisted Personal Interviewing), kalau gunakan PAPI, masuk, langsung selesai," ujarnya dalam sesi diskusi "Kick Off Publisitas Sensus Pertanian 2023" di kawasan Mangga Besar, Jakarta, Selasa (29/11/2022).
Kadarmanto mengungkapkan, petani di daerah lebih suka jika mengisi survei dengan memakai kertas dengan metode PAPI tersebut.
"Tetapi karena menggunakan kertas, petani banyak di pelosok yang mungkin nanti malah mengira Bapak itu ngapain kok saya dianggurkan karena (survei) pakai HP, terus nanyanya kok gak lihat saya. Karena itu, petani ternyata ketika dipandang, semangatnya tambah, sehingga kalau di pedesaan akan gunakan PAPI," katanya.
Ia menambahkan, Sensus Pertanian nanti akan terbagi dua tahap yaitu melakukan pencacahan lengkap dahulu pada Mei 2023.
"Di bulan Mei sementara kita mencacah lengkap siapapun petani, pelaku usaha pertanian yang penilaiannya akan dicakup lengkap, kemudian surveinya lebih lanjut secara detil lagi akan menggambarkan potret ini. Di 2023 akan memotret dimensi ekonomi dan di 2024 dimensi lingkungan dan sosial," pungkas Kadarmanto.