Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Usai Proyek Kompor Listrik Batal, Pemerintah Wacanakan Program Bagi-bagi Rice Cooker

Adapun, tujuan pemberian rice cooker untuk mendukung pemanfaatan energi bersih dan menghemat biaya memasak bagi masyarakat.

Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Usai Proyek Kompor Listrik Batal, Pemerintah Wacanakan Program Bagi-bagi Rice Cooker
ist
ilustrasi rice cooker. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan membagikan 680 ribu unit penanak nasi listrik alias rice cooker pada tahun depan untuk mendukung pemanfaatan energi bersih. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan membagikan 680 ribu unit penanak nasi listrik alias rice cooker pada tahun depan untuk mendukung pemanfaatan energi bersih.

Program itu dinamakan Bantuan Penanak Nasi Listrik (BNPL). Diharapkan dengan program tersebut dapat meningkatkan konsumsi listrik per kapita atau e-cooking dan penghematan biaya memasak.

Subkoordinator Fasilitasi Hubungan Komersial Usaha Ketagalistrikan Direktorat Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Edy Pratiknyo menjelaskan, sebanyak 680 ribu unit rice cooker akan dibagikan ke masyarakat pada tahun 2023.

Baca juga: Soal Program Rice Cooker Gratis, Kementerian ESDM Sebut Tinggal Tunggu Dana dari Menteri Keuangan 

Adapun, tujuan pemberian rice cooker untuk mendukung pemanfaatan energi bersih dan menghemat biaya memasak bagi masyarakat.

"Penanak nasi tersebut akan diberikan kepada kelompok penerima manfaat atau KPM, yang tentu datanya mengacu pada Kementerian Sosial, paket program ini akan diberikan sekitar Rp 500 ribu per masyarakat," ujarnya, Jumat (25/11/2022).

Ia menyampaikan, dalam kajian yang telah dilakukan, menanak nasi dengan menggunakan rice cooker lebih murah dibanding dengan gas LPG.

Edy menjelaskan, menanak nasi dengan sumber LPG 3 kg akan memakan biaya Rp 16.800 pers bulan. Sedangkan, biaya menanak nasi dengan rice cooker hanya sebesar Rp 10.396 per bulan.

Berita Rekomendasi

"Konsumsi energi menanak nasi per bulan 5,25 kwh, konsumsi energi listrik memanaskan per bulan 19,80 kwh, sehingga biaya menanak nasi sebesar Rp 10.396, jadi ada penghematan Rp 6.404/bulan," lanjutnya.

Baca juga: Masyarakat Akan Dibagikan Rice Cooker, Pengamat Minta Pemerintah Jangan Jalankan Program Tak Efektif

Selain itu, ditambahkannya ada penghematan APBN dalam pemberian rice cooker ini, misalnya penghematan subisidi Rp 52,2 miliar, pengurangan volume LPG 19,6 ribu ton.

Kemudian, penggunaan rice cooker juga bisa menghemat devisa negara sekitar USD26,88 juta, serta meningkatkan konsumsi listrik sebesar 42,84 GWh.

Ada pun target KPM penerima paket penanak nasi listrik adalah kelompok rumah tangga dengan daya listrik 450 VA dan 900 VA.

Sementara itu, bagi rumah tangga daya 450 VA dan 900 VA yang ingin menerima bantuan, perlu validasi dari kepala desa. Hal yang sama berlaku pada pengguna LPG 3 kilogram.

Sebab, berdasarkan survei PLN, kata dia, pelanggan listrik 450 VA dan 900 VA mayoritas masih menggunakan LPG 3 kilogram.

Baca juga: Kementerian ESDM Angkat Bicara Soal Rencana Bagikan 680 Rice Cooker: Duitnya Belum Ada

Anggaran Belum Disetujui Sri Mulyani

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas