Harga Telur Ayam dan Bawang Melonjak, IKAPPI Beberkan Alasannya
Sekretaris Jenderal Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Reynaldi Sarijowan mengatakan ada faktor yang menunjang kenaikan tersebut.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga telur ayam mengalami kenaikan cukup signifikan di beberapa daerah Indonesia.
Sekretaris Jenderal Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Reynaldi Sarijowan mengatakan ada faktor yang menunjang kenaikan tersebut.
"Ada faktor yang menunjang, salah satunya pakan. Harga pakan ayam sudah mahal," katanya ketika dihubungi Tribunnews, Kamis (1/12/2022).
Baca juga: Harga Telur Ayam dan Bawang Merah Naik, Berikut Rincian Update Komoditas Pangan Lainnya
Reynaldi berujar dari petelur di Blitar dan Kendal, sudah memiliki harga pakan yang tinggi.
"Fluktuasi telur ini memang cukup terasa. Sempat turun di Rp 24 ribu, namun tertinggi Rp 32 rb per kilogram," katanya.
Serupa dengan telur, bawang merah juga mengalami kenaikan harga.
Reynaldi menyebut kenaikannya cukup tinggi, yaitu pada angka Rp 37 ribu-Rp 38 ribu.
"Normalnya Rp 28 ribu-Rp 29 ribu. Hal ini karena musim penghujan banyak sentra bawang kita mengalami gagal panen," ujarnya.
Persoalan kenaikan harga komoditas ini ternyata tidak hanya terjadi pada bawang dan telur.
Reynaldi mengatakan harga gula pasir juga mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi. Sama halnya seperti minyak goreng curah.
Baca juga: Deflasi Agustus Diprediksi 0,13 Persen karena Harga Bawang Merah hingga Cabai
Mengutip data Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan (Kemendag), harga telur ayam mengalami kenaikan 4,9 persen pada Kamis (1/12/2022) menjadi Rp 30 ribu dari Rp28.600 pada 1 November 2022.
Harga bawang merah juga terpantau naik 6,02 persen menjadi Rp 37 ribu dari Rp34.900 pada 1 November 2022.