Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Mendag Zulkifli Sebut Sudah Beli Beras di Luar Negeri, Badan Pangan Nasional Gelar Operasi Pasar

Pembelian beras di luar negeri sudah dilakukan, namun belum masuk ke Indonesia karena menunggu permintaan Bulog.

Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Mendag Zulkifli Sebut Sudah Beli Beras di Luar Negeri, Badan Pangan Nasional Gelar Operasi Pasar
Tribunnews/Herudin
Ilustrasi. Pemerintah berupaya menjaga stok beras di gudang Bulog sebesar 1,2 juta ton, di mana satu di antaranya dengan membeli beras di luar negeri. 

Jamin Ketersediaan Stok Beras

Di sisi lain, Arief memaparkan, berdasarkan data Kerangka Sampel Area (KSA) Badan Pusat Statistik (BPS) diperkirakan produksi beras di bulan November mencapai 2,2 juta ton dan Desember 1 juta ton.

Sementara, kebutuhan konsumsi beras di angka 2,5 juta sampai 2,6 juta ton per bulan. Dia menegaskan kebutuhan beras Nataru dinilai cukup.

Baca juga: Januari Mulai Panen Raya, Indef Berharap Bulog Tidak Lagi Impor Beras

"Kita menjamin stok beras cukup, jadi masyarakat jangan khawatir dan tidak perlu panik dengan berbelanja berlebihan, karena pemerintah akan menjaga agar stok beras ini bisa tersebar merata di masyarakat," tegasnya.

Lebih lanjut Arief mengatakan peran cadangan beras Bulog juga dinilai penting, untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga beras serta memenuhi kesejahteraan masyarakat.

"Di samping itu, sebagai instrumen pengendalian inflasi, cadangan beras Bulog dipergunakan untuk berbagai keperluan baik stabilisasi pasokan dan harga beras, bantuan bagi korban bencana alam, hingga bantuan sosial bagi masyarakat berpenghasilan rendah," tuturnya.

Arief menjelaskan, idealnya pemenuhan cadangan beras Bulog dimaksimalkan pada musim panen raya semester I atau pada bulan Maret dan April.

Berita Rekomendasi

Sebab kata dia, pada semester II Bulog dapat melakukan intervensi pasar akhir tahun, dengan kisaran 150.000 ton per bulan dan 200.000 ton per bulan pada Januari hingga Februari 2023.

"Dalam intervensi tersebut pemerintah dapat melepas beras dengan harga Rp 8.300 perkilo dan sampai di masyarakat dengan harga Rp 9.000 perkilo," terangnya.

Buat Apa Impor Beras

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo meyakini produksi beras dalam negeri cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional, termasuk dalam memenuhi penugasan Bulog untuk mengisi stok cadangan beras pemerintah (CBP).

Optimisme atas produksi beras nasional itu mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS), di mana tahun ini diprediksi masih mengalami surplus.

"Lihat data BPS dong, kan kita sudah sepakat kalau semuanya menggunakan satu data milik BPS. Bahkan tahun ini lah, di mana produksi beras kita terbesar, itu data BPS. Kalau enggak percaya data BPS, data siapa lagi?," kata Syahrul dikutip dari Kompas.com, saat ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Senin (28/11/2022).

Baca juga: Perkuat Produksi, Mentan SYL Kawal Gerakan Tanam di Food Estate Kapuas

Berdasarkan data luas panen dan produksi padi yang dirilis BPS pada Oktober 2022, total luas panen padi 2022 diperkirakan mencapai 10,61 juta hektar atau naik 1,87 persen dari 2021.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas