Presiden Bank Sentral Eropa Peringatkan Zona Euro Untuk Bersiap Hadapi Puncak Inflasi
Munculnya peringatan ini, juga menandai akan adanya upaya hawkish yang dilakukan ECB, dengan mengerek suku bunga acuan sebesar 50 atau 75 basis poin.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, BRUSSEL – Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Christine Lagarde memperingatkan sejumlah negara di kawasan zona euro, untuk bersiap menghadapi pukulan inflasi yang lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya.
"Saya ingin melihat inflasi mencapai puncaknya pada Oktober, tetapi saya khawatir saya tidak akan melangkah sejauh itu," ujar Lagarde kepada anggota parlemen UE.
Peringatan tersebut dilontarkan setelah inflasi di bulan sebelumnya melonjak di atas perkiraan analis, dimana laju inflasi di blok Eropa menyentuh level 10,6 persen secara tahunan.
Baca juga: Inflasi Eropa Tertinggi Sepanjang Masa: Berikan Tekanan ke Bank Sentral, Risiko Resesi Kian Menyebar
Jumlah tersebut diprediksi akan melonjak lebih tinggi, mengingat saat ini hampir sebagian besar negara di Eropa tengah dilanda krisis akibat melonjaknya harga pangan dan energi.
Alasan tersebut yang kemudian mendorong para ekonom ECB untuk mengeluarkan peringatan akan adanya resiko kenaikan inflasi jauh diatas proyeksi.
"Terlalu banyak ketidakpastian, terutama dalam satu komponen, yaitu pass-through biaya energi tinggi di tingkat grosir ke tingkat eceran, untuk mengasumsikan bahwa inflasi benar-benar telah mencapai puncaknya. Itu akan mengejutkan saya,” jelas Lagarde seperti yang dikutip dari Reuters.
Munculnya peringatan ini juga menandai akan adanya upaya hawkish yang dilakukan ECB, dengan mengerek suku bunga acuan sebesar 50 atau 75 basis poin pada pertemuan berikutnya di 15 Desember mendatang.
"Kami jelas harus terus menaikkan suku bunga, ini adalah jalan yang harus ditempuh," imbuh Lagarde.
Dengan memberlakukan kebijakan moneter yang agresif, Lagarde percaya ke-19 negara yang ada di Uni Eropa dapat melewati masa sulit saat makroekonomi berlangsung.
Diperkirakan dengan mengerek suku bunga ke level tertinggi laju inflasi di Eropa perlahan dapat susut sebesar 8,5 di tahun ini.
Kemudian turun jadi 6,0 persen di tahun depan dan 2,3 persen pada 2024 sebelum akhirnya mencapai target 2 persen sesuai target ECB di 2025 mendatang.