GOTO Rontok Sentuh ARB, Ini Saham yang Banyak Dilepas dan Dikoleksi Asing di Awal Desember
Rontoknya saham GOTO tidak terlepas dari berakhirnya periode penguncian atau lock up saham seri A pada kemarin (30/11/2022).
Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menyentuh level auto reject bawah (ARB) atau batasan maksimum dari penurunan harga saham dalam satu hari perdagangan di bursa efek sejak awal pekan ini.
Pada Kamis (1/12/2022), saham GOTO langsung ambles 6,62 persen menyentuh level ARB ke Rp 141 per saham pada pembukaan perdagangan.
Turun 10 dibanding penutupan perdagangan kemarin di level Rp 151 lembar.
Baca juga: Saham GOTO Kembali Pimpin Jajaran Top Losers, IHSG Dibuka Melemah ke Level 6.982
Padahal, harga penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham GOTO di angka Rp 338 per lembar saham.
Rontoknya saham GOTO tidak terlepas dari berakhirnya periode penguncian atau lock up saham seri A pada kemarin (30/11/2022).
Apakah saham GOTO masih menjadi menarik saat ini?
Praktisi pasar modal sekaligus Founder WH-Project William Hartanto menilai, saat ini saham GOTO menjadi kurang menarik untuk dikoleksi.
Menurutnya, selama tekanan jual masih besar, investor tidak bisa sembarangan melakukan spekulasi.
"Saran Saya tunggu penjualan yang offernya tebal itu menipis dulu," kata dia, seperti dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Awal Perdagangan Desember 2022, IHSG Terkoreksi ke Level 7.006, Saham GOTO Pimpin Top Losers
Lebih lanjut Ia mengatakan, potensi pelemahan GOTO masih akan terus berlanjut, selama offer saham dalam orderbook masih sangat tinggi, sementara di sisi lain penawaran atau bid masih rendah.
Jika tidak ada pertemuan antara pembeli dan penjual, maka GOTO masih akan menurun dengan offer yang tebal karena tidak ada pembeli.
Secara fundamental sendiri, kinerja keuangan GOTO dinilai William masih tidak menarik.
Salah satu yang menjadi sorotan ialah kerugian GOTO yang membengkak 75,49 persen menjadi Rp 20,32 triliun pada akhir kuartal III-2022.
"Untuk sahamnya (GOTO) Saya rasa masih enggak menarik, dan Saya enggak bisa komparasi perusahaan dengan aplikasinya," katanya.