Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Jokowi Ungkap Jurus Desain Ekonomi: Bikin Negara Lain Bergantung ke RI

Ada kesalahan dalam mengelola ekonomi di negara Amerika Latin, karena terus berada pada posisi negara berkembang selama 50 tahun lebih.

Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Jokowi Ungkap Jurus Desain Ekonomi: Bikin Negara Lain Bergantung ke RI
Tangkapan layar (Tribunnews.com/Bambang Ismoyo)
Presiden Jokowi dalam acara Penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran 2023, Kamis (1/12/2022). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, ada kesalahan dalam mengelola ekonomi di negara Amerika Latin, karena terus berada pada posisi negara berkembang selama 50 tahun lebih.

Kesalahan tersebut yakni mendesain ekonomi dengan membuka seluas-luasnya untuk investor asing tanpa bikin bergantung kepada mereka, beda dengan Korea Selatan dan Taiwan, sehingga diharapkan hal ini menjadi pembelajaran bagi Indonesia.

"Beda yang saya lihat di Taiwan dan Korea, ini yang harus betul-betul desain ini secara konsisten kita lakukan terus, yaitu membuat negara lain bergantung kepada kita," ujarnya dalam acara "Kompas CEO Forum Tahun 2022" di Istana Negara, Jakarta, Jumat (2/12/2022).

Baca juga: Kementerian ESDM: Target 53 Smelter pada Tahun Depan Kemungkinan Tidak Tercapai 

Lebih lanjut, Presiden mengatakan, bahwa dirinya sudah beberapa kali mengecek negara mana saja yang bergantung ke Indonesia.

"Cek siapa sih yang tergantung pada kita, ternyata banyak sekali, begitu batu bara kita setop dua pekan saja, yang telepon ke saya banyak sekali kepala negara, perdana menteri, Presiden. Oh ini tergantung, tergantung, tergantung, banyak sekali, saya kaget juga urusan batu bara," kata Jokowi.

Begitu juga dengan penyetopan ekspor minyak kelapa sawit atau Crude Palm Oil (CPO) yang sempat dilakukan pemerintah Indonesia, mendapat pertanyaan dari lembaga keuangan dunia.

Berita Rekomendasi

"CPO begitu kita setop ya karena saya harus setop, banyak pertanyaan dari luar, dari IMF, dari Bank Dunia, kenapa setop? Ya karena dalam negerinya hilang barangnya, saya harus utamakan rakyat saya dulu saya sampaikan," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas