Anjlok Hingga Level Terendah, Saham GOTO Masih Menarik Dibeli?
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menjadi sorotan pada perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat (2/11/2022)
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menjadi sorotan pada perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat (2/11/2022) kemarin.
Pasalnya nilai saham perusahaan teknologi tersebut anjlok cukup signifikan.
Sepanjang Jumat kemarin, saham GOTO turun 6,67 persen, sementara sepekan, harganya terjun bebas 28,65 persen.
Akibatnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,48 persen dalam sepekan dan ditutup pada 7.019,64 pada Jumat kemarin.
Baca juga: Awal Perdagangan Desember 2022, IHSG Terkoreksi ke Level 7.006, Saham GOTO Pimpin Top Losers
Kontan.co.id menyebut, sektor teknologi menjadi pemberat IHSG pekan ini dengan akumulasi penurunan 10,71%.
Sementara harga saham GOTO ditutup pada Rp 132 per saham yang merupakan level terendah sepanjang masa.
Dengan melihat kondisi tersebut, apakah saham GOTO masih menjadi menarik saat ini? Praktisi pasar modal sekaligus Founder WH-Project William Hartanto menilai, saat ini saham GOTO menjadi kurang menarik untuk dikoleksi.
Menurutnya, selama tekanan jual masih besar, investor tidak bisa sembarangan melakukan spekulasi.
"Saran Saya tunggu penjualan yang offernya tebal itu menipis dulu," kata dia, kepada Kompas.com.
Ia bilang, potensi pelemahan GOTO masih akan terus berlanjut, selama offer saham dalam orderbook masih sangat tinggi, sementara di sisi lain penawaran atau bid masih rendah.
Jika tidak ada pertemuan antara pembeli dan penjual, maka GOTO masih akan menurun dengan offer yang tebal karena tidak ada pembeli.
Secara fundamental sendiri, kinerja keuangan GOTO dinilai William masih tidak menarik. Salah satu yang menjadi sorotan ialah kerugian GOTO yang membengkak 75,49 persen menjadi Rp 20,32 triliun pada akhir kuartal III-2022.
Baca juga: GOTO Trending di Twitter Gara-gara Saham Rontok Sentuh ARB
"Untuk sahamnya (GOTO) Saya rasa masih enggak menarik, dan Saya enggak bisa komparasi perusahaan dengan aplikasinya," katanya.
"Karena walaupun banyak penggunanya, enggak mengubah kenyataan bahwa GOTO tetap masih merugi," tambahnya.