Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Subsidi Kendaraan Listrik, Motor EV di Thailand Rp 8 Juta Indonesia Rp 6,5 Juta

Langkah tersebut diambil guna memikat hati masyarakat agar mau mempercepat ekspansi penggunaan sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Subsidi Kendaraan Listrik, Motor EV di Thailand Rp 8 Juta Indonesia Rp 6,5 Juta
IST
Ilustrasi motor listrik - Penggunaan kendaraan listrik tengah menjadi  tren yang terjadi di masyarakat Indonesia sehingga industri otomotif berlomba untuk memproduksi mobil atau motor listrik untuk memenuhi kebutuhan pasar. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, BANGKOK – Guna meningkatkan penjualan oligopoli EV, sejumlah negara di kawasan Asia Tenggara termasuk Thailand dan Indonesia dilaporkan mulai mengenjot subsidi pembelian kendaraan mobil dan motor listrik dengan harga yang fantastis.

Di Thailand, guna mendukung pemberian subsidi untuk pembelian mobil dan motor baru dengan jenis Electric Vehicle (EV) kabinet pemerintah Thailand rela menggelontorkan dana sekira 2,92 miliar baht Rp 1,29 triliun (satuan kurs Rp 444 ).

Dengan dana tersebut kini harga motor listrik yang dipasarkan di negara gajah putih itu bisa mendapatkan subsidi mencapai 18.000 bath atau Rp 8 juta, sementara untuk pembelian mobil listrik masyarakat Bangkok dan sekitarnya bisa mendapatkan potongan subsidi hingga 150.000 baht atau Rp 66,7 juta per unit.

Baca juga: Menteri Keuangan Sebut Subsidi Motor Listrik Rp 6,5 Juta akan Segera Dibahas

Sedangkan mobil berkapasitas baterai 10-30 kWh, dijual dengan harga kurang dari 2 juta baht atau Rp 885 juta. Subsidi serupa juga diterapkan pada penjualan kendaraan listrik baterai (BEV) dimana pemerintah Thailand menjatuhkan potongan sebesar 70.000 baht atau Rp 31 juta per unit, seperti yang dikutip dari Bangkok Post.

Langkah tersebut diambil guna memikat hati masyarakat agar mau mempercepat ekspansi penggunaan sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan seperti kendaraan listrik.

“Insentif terbaru cenderung mempromosikan penggunaan EV di dalam negeri dan menurunkan harga EV dibandingkan mobil dan sepeda motor yang ada dengan mesin pembakaran internal,” kata juru bicara pemerintah Thailand, Anucha Burapachaisri,

Berita Rekomendasi

Tak mau kalah dari Thailand belakangan pemerintah Indonesia juga turut memberlakukan pemberian subsidi. Seperti motor listrik yang di patok dengan subsidi Rp 6,5 juta per unit. Belum diketahui apakah nantinya penjualan mobil listrik akan mendapatkan potongan subsidi dari pemerintah.

Namun Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang mengaku sudah mengajukan usulan insentif tersebut kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani, agar lebih pemerintah Indonesia lebih banyak memberikan suntikan insentif pada pembelian mobil baru.

"Kalau ada subsidi dari negara, negara atau Kemenkeu punya space fiskal untuk itu, Alhamdulillah. Kebijakan fiskal kan ada di Kemenkeu, kami mengusulkan," katanya dikutip Kamis (1/12/2022).

Pemberian insentif ini bukan tanpa alasan, pasalnya selama 10 bulan 2022 jumlah pengguna kendaraan listrik di Asia sudah mengalami peningkatan yang cukup signifikan, bahkan sudah ada lebih dari ratusan ribu unit yang terjual di pasar global.

Baca juga: Sinyal Hijau, Menkeu Segera Bahas Subsidi Motor Listrik Rp 6,5 Juta untuk 2023

Meski pembelian kendaraan listrik di Thailand dan Indonesia belum dapat mengungguli penjualan mobil listrik di China, Korea Selatan dan Jepang, namun tingginya antusias masyarakat kedua negara tersebut dalam pembelian kendaraan listrik mendorong beberapa perusahaan otomotif untuk berinvestasi pada Thailand dan Indonesia seperti dengan merilis kendaraan listrik anyar ke kedua negara tersebut.

Honda misalnya, yang baru saja memamerkan kendaraan listriknya yang dijuluki "SUV e: Prototype," di Thailand International Motor Expo pada pekan lalu. Pameran ini digelar untuk menarik minat masyarakat agar perusahaan besar asal Jepang ini bisa membangun pabrik perakitan EV di Thailand.

Di Indonesia, perusahaan Hyundai dilaporkan tengah mengembangkan rantai pasokan manufaktur EV di Indonesia, untuk mempercepat ambisi pembangunan pabrik perakitan kendaraan listrik di Indonesia pada tahun ini.

Inisiatif tersebut diambil menyusul langkah dari raksasa patungan asal Cina dan Amerika yakni SAIC, GM, serta Wuling Automobile telah mendominasi pasar Indonesia, dengan lebih dari 99 persen penjualan EV selama 10 bulan pertama tahun ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas