Luncurkan Duta Ekonomi Syariah, BUMN dan MES Dorong Literasi & Inklusivitas Ekonomi Syariah di RI
Pemerintah terus berupaya mengembangkan ekonomi Syariah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan ekonomi umat.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perkembangan ekonomi syariah di Indonesia menunjukkan kemajuan yang sangat pesat.
Pesatnya perkembangan ini tidak lepas dari dorongan dan dukungan pemerintah Indonesia yang jeli melihat potensi mayoritas populasinya yang beragama Muslim.
Pada 2019, Indeks Literasi keuangan Ekonomi Syariah sebesar 16,3 persen, kemudian meningkat ke 20,1 persen di 2021, dan dan pada tahun 2022 meningkat lagi menjadi 23,3 persen. Sayangnya, untuk takaran negara sebesar Indonesia, tingkat literasi keuangan Syariah masih tergolong rendah.
Baca juga: Kelompok Milenial Nilai Erick Thohir Sosok Tepat untuk Perkuat Ekonomi Syariah RI
Pemerintah terus berupaya mengembangkan ekonomi Syariah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan ekonomi umat.
Mengindikasi rendahnya literasi ekonomi dan keuangan Syariah sebagai factor determinan perkembangan ekonomi Syariah di Indonesia maka BSI Maslahat dan Rabu Hijrah meluncurkan program Muda Berbagi sebagai langkah awal penguatan peningkatan ekonomi Syariah di Indonesia.
Kegiatan Muda Berbagi bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan peningkatan pengetahuan para professional muda Indonesia khususnya di lingkungan korporasi milik negara sebagai pionir kebangkitan ekonomi umat.
Kegiatan ini dihadiri oleh Direktur Sales & Distribution BSI sekaligus Pembina BSI Maslahat Anton Sukarna, Fahrudin selaku koordinator unit TJSL Kementrian BUMN, Iggi Achsien selaku Sekjend MES, Muh. Arief Rosyid selaku Komisaris BSI, Sukoriyanto Saputro selaku Direktur Eksekutif BSI Maslahat, Phirman Rezha selaku Chairman Rabu Hijrah dan Perwakilan Caprtain Milenial masing-masing BUMN.
Peluncuran program ini sekaligus mengukuhkan Duta Ekonomi Syariah masing-masing BUMN yang bertujuan untuk branding dan memperkuat positioning ekonomi Syariah secara masif melalui para professional muda di lingkungan korporasi pemerintah.
Baca juga: Jadi Pembicara di Lisbon, Arief Rosyid: Ekosistem Ekonomi Syariah Mampu Bawa RI Jadi Raksasa Global
"Duta Ekonomi Syariah diharapkan mampu menjadi sebagai katalis ekonomi dan kruangan syariah, bukan sekedar memindahkan rekening konven ke syariah tetapi lebih dari itu yaitu untuk kesejahteraan masyarakat umum," kata Anton Sukarna dalam keterangan yang diterima, Kamis (8/12/2022).
Dalam kesempatan yang sama Iggi Achsien juga mengatakan, Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) juga menyambut baik inisiatif untuk memulai program ini.
"Secara sederhana dahulu (pilot program) di 5 BUMN, untuk kedepannya bisa ada duta ekonomi syariah di seluruh BUMN di Indonesia. Tahun ini 5 Masjid BUMN, kalo bisa tahun depan 500 masjid diseluruh Indonesia, agar dampaknya lebih luas," kata Iggi Achsien.
Lebih lanjut Fahrudin mengatakan bahwa program ini harus ada tindak lanjut, tidak hanya berhenti pada ceremonial pelantikan duta ekonomi syariah, BUMN melalui TJSL sangat mendukung program ini.
“Duta Ekonomi Syariah ini saya kenal orang-orangnya, sebenarnya tanpa dikukuhkan sebagai duta, hati mereka sudah terpaut dengan ekonomi syariah dan selalu bersedia untuk menjadi bagian dari meningkatkan literasi ekonomi syariah," kata Arief Rosyid.
Greget Kalla Buana, Vita Andriyanti dan Aditya yang merupakan narasumber talkshow sepakat bahwa Ekonomi Syariah merupakan potensi yang sangat potensial untuk dapat terus dikembangkan demi kesejahteraan masyarakat.
Baca juga: Gubernur BI: Ekonomi Syariah Bisa Semakin Berkembang Jika Ada Upaya Kolaboratif
Peserta peluncuran terdiri dari pegawai milenial dan generasi Z perusahaan di lingkungan kementrian BUMN yang terafiliasi dalam BUMN Muda dari berbagai perusahaan BUMN.
Program tersebut diharapkan dapat memperkuat sinergi antar profesional muda dan memberikan dampak kepada kemajuan bangsa.