Badan Pangan Nasional Catat Inflasi Bali, NTB dan NTT pada November 2022 Turun di Level 6,64 Persen
Inflasi pangan bergejolak menunjukkan angka yang tinggi dengan provinsi Bali di peringkat kedua sebesar 8,49 persen.
Penulis: Yanuar Nurcholis Majid
Editor: Seno Tri Sulistiyono
![Badan Pangan Nasional Catat Inflasi Bali, NTB dan NTT pada November 2022 Turun di Level 6,64 Persen](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/operasi-pasar-warga-antre-membeli-kebutuhan-bahan-pokok-murah_20220829_143522.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pangan Nasional mencatat tingkat inflasi di wilayah Bali serta Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Nusra) menurun pada November 2022.
Deputi Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Badan Pangan Nasional Andriko Noto Susanto mengatakan, inflasi Bali Nusra sudah berada di level 6,64 persen.
"Secara parsial, saat ini kondisi inflasi wilayah Bali Nusra November 2022 sebesar 6,64 persen. Mengalami penurunan year on year dibandingkan bulan Oktober 2022," ujarnya dalam acara "Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan Bali Nusra", Jumat (9/12/2022).
Baca juga: Presiden Apresiasi Inflasi Semakin Turun, Minta Mendagri Peringatkan Daerah yang Abai
Namun, inflasi pangan bergejolak menunjukkan angka yang tinggi dengan provinsi Bali di peringkat kedua sebesar 8,49 persen.
"Sektor pangan memiliki kontribusi sangat besar terhadap inflasi nasional. Bapak Presiden Republik Indonesia sangat serius dalam menangani masalah pangan, tidak cukup secara makro dan mikro, tetapi detail satu persatu," kata Andriko.
Lebih lanjut, Badan Pangan Nasional mengapresiasi dan mendukung langkah Bank Indonesia membagikan bibit cabai kepada kelompok masyarakat, dengan harapan tercipta stabilisasi pasokan pangan sampai tingkat rumah tangga.
"Langkah ini sangat detail dan strategis, dan semoga dapat mendukung terwujudnya ketahanan pangan nasional yang menjadi cita-cita kita bersama," pungkasnya.