Cara Berpikir 'Out Of The Box' Dipuji Habis, Kepuasan Publik Terhadap Jokowi-Maruf 73,7 Persen
Hal itu menanggapi tingkat kepercayaan publik terhadap pemerintah sebesar 73,7 persen berdasarkan survei Poltracking Indonesia.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan kinerja pemerintahan Joko Widodo-Maruf Amin berada di jalur yang tepat.
Hal itu menanggapi tingkat kepercayaan publik terhadap pemerintah sebesar 73,7 persen berdasarkan survei Poltracking Indonesia.
"Ini mencerminkan demokrasi baru sejarah bangsa sejak pemilihan presiden secara langsung, ada pemerintahan yang tingkat kepuasannya bisa naik turun menjelang pemilu," ungkap Menteri Bahlil dalam rilis survei nasional Poltracking, Kamis (8/12/2022).
Baca juga: IKN Nusantara Jadi Magnet Para Investor, Pengamat Dorong Pemerintah Realisasikan Komitmen Investasi
Mantan Ketua Umum BPP HIPMI ini menilai seyogyanya pemimpin negara yang menyisakan satu tahun pemilihan umum hanya memeroleh tingkat kepuasan maksimal 50 persen.
Bahlil menegaskan Presiden Jokowi dapat menjaga tingkat kepuasan publik itu termasuk saat isu kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) mengemuka.
"Sebelum BBM naik Pak Jokowi masih di angka 71 persen, kemudian setelah naik BBM itu turun sampai 62 persen bahkan ada yang 59 persen, sekarang dia naik menjadi 73 persen," tuturnya.
Menurut Bahlil, Presiden Jokowi mampu menunjukkan pertarungan leadership antara pemimpin negara bila melihat hasil survei kepuasan publik terhadap pemerintahan.
Bahlil menekankan pemerintahan Jokowi-Maruf bisa melewati permasalahan isu global seperti pengendalian pandemi Covid-19, pemulihan ekonomi, dan perang Ukraina dengan Rusia.
"Ini bukan karena saya menteri namun terbukti pertumbuhan ekonomi Indonesia masih salah satu yang terbaik di dunia, kita tumbuh 5,75 persen dan inflasi tertahan di bawah 6 persen," imbuhnya.
Dia menambahkan tingginya konsumsi domestik masih menjadi faktor utama ekonomi Indonesia dalam tren positif.
"Jujur saya katakan mengelola negara dalam keadaan krisis tidak ada rumusnya, kecuali mengedepankan kemampuan koordinasi serta kepemimpinan yang kuat," kata Bahlil.
Tim ekonomi di Kabinet Indonesia Maju, menurut Bahlil, selalu memiliki cara-cara baru dalam mengendalikan laju perekonomian.
Baca juga: Menteri Investasi Bahlil Minta Sri Mulyani Tambah Dana Alokasi Khusus untuk Dinas Penanaman Modal
Bahlil menyampaikan Presiden Jokowi selalu memiliki gagasan yang tidak biasa sehingga dapat menjaga inflasi tidak hanya mengandalkan Bank Indonesia melalui suku bunga.
"Pak Jokowi dalam mengendalikan inflasi, dia mengecek komoditas mana yang banyak memberikan kontribusi, kemarin ada bawang dan cabai kemudian logistiknya ditanggung APBD," urai Bahlil.