Badak LNG Kelola Sampah Berbasis Investasi, Ini Manfaat yang Diperoleh Masyarakat
Mohammad Irfan Hidayat, mengatakan program Salin Swara merupakan program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) Badak LNG
Penulis: Sanusi
Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, BONTANG - Badak LNG, perusahaan penghasil Liquefied Natural Gas (LNG) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG), konsisten menjaga kualitas pengelolaan lingkungan lewat program Sampah Keliling Swadaya Masyarakat atau Salin Swara.
Manajer CSR & Relations Badak LNG Mohammad Irfan Hidayat, mengatakan program Salin Swara merupakan program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) Badak LNG di bidang pelestarian lingkungan dan ekonomi berbasis pemberdayaan masyarakat. Program ini dirilis pada 19 Juni 2021 sekaligus memperingati Hari Lingkungan Hidup dan World Ocean Day.
“Tujuan utama program Salin Swara adalah mengampanyekan pentingnya masyarakat agar peduli permasalahan sampah melalui kegiatan pengurangan, pemilahan, dan pengolahan sampah terpadu,” ujar Irfan di Bontang, Kalimantan Timur, baru-baru ini.
Baca juga: Nusantara Regas dan Pelindo Energi Kembangkan Bisnis Distribusi LNG di Wilayah Tanjung Priok
Sampah-sampah rumah tangga dipilah berdasarkan masing-masing kategori sampah. Sampah-sampah ini kemudian dikumpulkan secara kolektif ke bank sampah yang terdapat di beberapa kelurahan yang dikelola oleh komunitas bank sampah melalui skema tabungan.
“Manfaat yang didapat masyarakat melalui program ini, yaitu adanya investasi saldo tabungan, tabungan emas, dan premi BPJS Ketenagakerjaan,” ujarnya.
Program Salin Swara dengan skema tabungan serta konversi nilai berat ke rupiah hingga konversi berat logam emas menjadi manifestasi rencana jangka panjang untuk peningkatan ekonomi. Pendekatan investasi tersebut diharapkan menjadi stimulus untuk mengelola sampah. Irfan berharap, melalui program Salin Swara, sudut pandang masyarakat dalam menilai sampai yang selama ini dianggap negatif menjadi sesuatu yang positif.
“Tentu saja menjadi harapan kami lewat program Salin Swara, kesejahteraan nelayan di Kota Bontang bisa meningkat, selain kualitas lingkungan laut dan pesisir dapat diperbaiki,” katanya.
Program Salin Swara Badak LNG menyebar di sejumlah kelurahan di Kota Bontang. Di Kelurahan Bontang Lestari, dikembangkan Bank Sampah Selangan Berseri. Ini adalah kelompok masyarakat di Kampung Selangan yang hidup di atas lautan. Di Kelurahan Satimpo berkembang Bank Sampah Ceria.
“Bank Sampah Ceria adalah kelompok masyarakat yang mayoritas ibu-ibu peduli lingkungan,” kata Irfan.
Di Kelurahan Gunung Telihan dikembangkan Bank Sampah Masdarling. Ini adalah kelompok masyarakat yang mengelola wisata berbasis lingkungan pertama di Kota Bontang. Adapun di Kelurahan Berebas Tengah dikelola Bank Sampah Lembah Berseri. Ini adalah kelompok masyarakat yang dekat dengan pesisir dan buffer zone Badak LNG.
Baca juga: Inovasi Kilang Badak LNG, Tekan Impor LPG
“Ada juga pengembangan Bank Sampah Telihan Recycle di Kelurahan Gunung Telihan yang mengelola dan motor penggerak ekonomi dari pengolahan limbah non-B3 Badak LNG serta Kelompok Tanjung Mamat Fiberglass di Kelurahan Bontang Kuala,” katanya.
Irfan menjelaskan, pada kelompok mitra binaan Telihan Recycle setiap hari mampu memproduksi 100 baling-baling perahu yang diolah dari limbah aluminium perusahaan. Mereka berinovasi mengolah sampah aluminium pembungkus pipa gas (insulation) yang sudah tidak terpakai milik Badak LNG, menjadi baling-baling kapal yang dibutuhkan masyarakat nelayan di Bontang dan Kalimantan Timur.
“Dijual dengan harga Rp 15.000 per unit, lebih murah dari harga produk sejenis yang dijual di toko-toko,” kata Irfan.
Menurut Irfan, Telihan Recycle pada awalnya juga menjalankan pengelolaan bank sampah. Mulai tahun ini Badak LNG memberikan dukungan untuk berinovasi menghasilkan produk daur ulang yang mempunyai nilai tambah lebih besar.