Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Ekonom IDEAS Nilai Pemerintah Perlu Fokus Pengembangan Industri Halal di Indonesia

Kebutuhan mereka untuk produk atau jasa yang syariah, mulai dari makanan-minuman, busana, kosmetik-obat- obatan sampai ke wisata halal

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Ekonom IDEAS Nilai Pemerintah Perlu Fokus Pengembangan Industri Halal di Indonesia
Dok Tribunnews
Direktur Indonesia Development and Islamic Studies (IDEAS), Yusuf Wibisono 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah berupaya mengakselerasi pengembangan industri halal nasional dan mewujudkan visi 'Indonesia sebagai Produsen Halal Terkemuka di Dunia'. 

Direktur Indonesia Development and Islamic Studies (IDEAS) Yusuf Wibisono mengatakan, pemerintah perlu menentukan fokus dari pengembangan industri halal di Indonesia. 

Karena ada banyak sektor, peluang dari industri halal yang sifatnya organik untuk bisa dikembangkan. 

"Penduduk dunia yang muslim ada 1,8 miliar. Indonesia sendiri 90 persen dari 270 juta penduduknya adalah muslim. Market besar ini tidak hanya di domestik tetapi pasar global kalau serius menggarap potensi market kita bisa jadi pemain besar di tingkat global," kata Yusuf, dalam keterangannya, Senin (12/12/2022).

Kebutuhan mereka untuk produk atau jasa yang syariah, mulai dari makanan-minuman, busana, kosmetik-obat- obatan sampai ke wisata halal. 

Baca juga: Perkuat Industri Halal, Kementerian Perindustrian Apresiasi Pelaku Usaha Melalui IHYA 2022

Sejumlah negara lain telah menggali potensi halal, misalnya saja Korea Selatan dan Jepang menawarkan wisata halal, Malaysia dengan perbankan syariah dan China dengan produksi busana syariah.

Berita Rekomendasi

“Langkah pertama yang baik adalah tetapkan dulu fokusnya dimana, market halal besar, kita tetapkan fokus. Jadi pemain besar dunia, tetapkan dulu fokus dimana, kalau semua diambil tingkat keberhasilannya rendah," kata Yusuf. 

Misalnya, jika saat ini yang tengah digodok wisata halal, maka perlu standarisasi dan juga branding yang benar tentang wisata halal. 

Selain itu, bahwa wisata halal adalah untuk membuat pesertanya merasa nyaman, mendapatkan makanan halal, tempat ibadah yang nyaman. 

"Kalau kita mau melihat potensi pasar domestik tentu pangan halal, kalau market domestik dan luar, wisata halal, karena destinasi wisata kita sangat lengkap, wisata alam indah, budaya unik, wisata kuliner sangat beragam, wisata bahari, sangat eksotis luar biasa. Wisatawan muslim diarahkan ke wisata halal sangat mudah," ujar Yusuf. 

Kemudian, industri halal harus diikuti pengembangan ekosistem halal selain urusan sertifikasi. Contohnya, bagaimana sebuah hotel tidak sekadar memiliki sertifikasi halal, namun juga SDM nya siap dengan ekosistem halal.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas