Ekonom Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Singapura Tahun Depan 1,8 Persen dan Inflasi Mencapai 4 Persen
Inflasi utama untuk tahun ini diperkirakan sebesar 6,1 persen, naik dari prediksi kuartal terakhir sebesar 5,7 persen.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA – Para ekonom di sektor swasta Singapura telah memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi negara itu untuk tahun depan menjadi 1,8 persen dari yang sebelumnya 2,8 persen, sembari menaikkan perkiraan angka inflasi.
Dilansir dari Business Times, inflasi utama Singapura pada 2023 diperkirakan sebesar 5,4 persen atau naik dari 3,5 persen dalam survei kuartal terakhir, sementara untuk inflasi inti diperkirakan sebesar 4 persen, naik dari 3,1 persen sebelumnya.
Meskipun lebih suram dibandingkan survei kuartal sebelumnya, ekspektasi tahun depan yang diperbarui berada dalam kisaran perkiraan resmi untuk inflasi dan pertumbuhan, dengan yang terakhir adalah 0,5 hingga 2,5 persen.
Baca juga: Sambut Penurunan Inflasi di Amerika, Saham Asia Melesat Pimpin Kenaikan di Bursa Wall Street
Untuk tahun ini, responden menaikkan sedikit perkiraan pertumbuhan setahun penuh mereka menjadi 3,6 persen, dari sebelumnya 3,5 persen. Ekspektasi untuk pertumbuhan sektor manufaktur utama turun menjadi 3 persen, dari yang sebelumnya di angka 5,5 persen pada survei terakhir.
Ekspektasi setahun penuh juga turun untuk sektor keuangan dan asuransi, akomodasi dan layanan makanan. Namun, untuk sektor konstruksi justru mengalami kenaikan sebesar 5,8 persen.
Sementara itu, inflasi utama untuk tahun ini diperkirakan sebesar 6,1 persen, naik dari prediksi kuartal terakhir sebesar 5,7 persen.
Sedangkan inflasi inti yang tidak termasuk biaya akomodasi dan transportasi pribadi, diperkirakan sebesar 4,1 persen, naik dari 3,8 persen.
Keduanya sejalan dengan perkiraan dari Otoritas Moneter Singapura (MAS) sekitar 6 persen untuk inflasi utama dan sekitar 4 persen untuk inflasi inti.
Untuk kuartal IV 2022, responden memperkirakan inflasi umum sebesar 6,4 persen, inflasi inti sebesar 5 persen, dan pertumbuhan sebesar 2,1 persen.