Mentan: Konsumsi RI Besar, Ada Negara Tutup Sumber Gandumnya, Ini Merusak
Kalau ada negara menutup sumber pangannya termasuk gandum, maka akan menimbulkan persoalan dalam rantai perdagangan global.
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, berdasarkan kesepakatan negara-negara G20 di Washington, bahwa tidak boleh ada negara menutup sumber pangan untuk kepentingannya sendiri.
Menurutnya, kalau ada negara menutup sumber pangannya termasuk gandum, maka akan menimbulkan persoalan dalam rantai perdagangan global.
"Kami sudah terlanjur makan gandum sangat besar di Indonesia, kemudian ada negara yang punya sumber gandum menutup kemarin. Ini merusak ekosistem yang ada dan ini tidak boleh dibiarkan seperti itu," ujarnya dalam diskusi publik "Outlook Sektor Pertanian 2023", Jumat (16/12/2022).
Baca juga: Ekspor Gandum Ukraina Disebut Tidak Mencapai 3 Juta ton Akibat Lambatnya Inspeksi Kapal oleh Rusia
Lebih lanjut, Syahrul menilai bahwa sektor pertanian harus lebih diserius pemerintah, karena Indonesia memiliki sumber daya alam melimpah.
"Kemudian, jumlah penduduk sangat besar, kita itu negara keempat terbesar dunia. Alamnya oke, matahari terus bersinar sebagai negara tropis, anginnya oke, airnya ada di mana-mana, dan semua jenis kuntur tanah sampai di gunung ada," katanya.
Sementara dari sisi pemerintah, dinilainya tinggal harus intervensi lebih serius dan menggunakan cara-cara terkini, dengan kemajuan teknologi.
"Maafkan saya mungkin karena saya menteri pertanian, tapi saya bekas kepala desa, lurah. Maafkan saya, saya 25 tahun kepala daerah, kalau mau perbaiki bangsa ini pertama yang paling siap adalah pertanian," pungkas Syahrul.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.