Pasar Wall Street Berkontraksi, Perbankan Goldman Sachs Bakal Pecat 4.000 Staf di 2023
Goldman Sachs mengumumkan rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) pada 4.000 staf yang ada di kantor pusat
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK – Perbankan investasi terbesar di Amerika Goldman Sachs mengumumkan rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) pada 4.000 staf yang ada di kantor pusat, mulai Januari 2023.
PHK massal ini diumumkan langsung oleh chief executive Goldman Sachs David Solomon pada Jumat (16/12/2022).
Solomon menjelaskan pemecatan terpaksa dilakukan perusahaan untuk menahan penurunan laba dan pendapatan di tahun 2022.
Baca juga: Efek Makroekonomi, Goldman Sachs Kembali PHK Ratusan Staf dan Berhenti Berikan Pinjaman
"Kami terus melihat hambatan pada jalur pengeluaran kami, terutama dalam waktu dekat," kata Mr. Solomon pada konferensi minggu lalu.
Pendapatan Goldman Sachs selama beberapa bulan terakhir terus mencatatkan penurunan drastis hingga anjlok sekitar 50 persen bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Penurunan terjadi imbas dari adanya pelemahan suku bunga, penurunan investasi dan perdagangan saham, hingga mendorong kemerosotan pendapatan dan laba perusahaan.
Baca juga: Tepis Bear Market, Goldman Sachs Agresif Caplok Bursa Kripto
Bahkan saham Goldman juga ikut jatuh 1,3 persen, setelah JPMorgan & Chase Co dan Morgan Stanley masing-masing turun 0,6 persen dan 1,3 persen.
Serangkaian masalah ini yang mendorong Goldman Sachs untuk memangkas lusinan karyawan, dengan total mencapai 4.000 staf. Cara itu harus diambil agar perusahaan dapat meningkatkan profitabilitas bank di tengah melonjaknya hambatan ekonomi khususnya di pasar saham wall street.
"Goldman Sachs sekarang perlu menunjukkan bahwa mereka dapat melakukan hal yang sama ketika bisnis tidak sebaik dan bahwa mereka memenuhi pepatah lama Wall St. bahwa mereka 'makan apa yang mereka bunuh,'" kata Goldman dikutip dari Bloomberg.
Seseorang yang mengetahui rencana tersebut mengatakan bahwa pemotongan akan menyasar berbagai divisi diseluruh unit atau negara.
Baca juga: Pasar Saham Terus Anjlok, Goldman Sachs : Suasana Suram di Wall Street Terus Berlanjut
Sebelum mengalami kemunduran, perbankan perdagangan dan investasi Goldman menyumbang pemasukan sebanyak hampir 65 persen selama kuartal ketiga 2022, jumlah tersebut melonjak drastis bila dibanding pendapatan kuartal ketiga 2018 yang sebesar 50 persen. Posisi ini bahkan membuat layanan investasi Solomon menduduki jabatan teratas dalam pasar wall street.
Tak hanya itu Goldman juga sempat melakukan perekrutan besar-besaran, diantaranya seperti staf pemberi pinjaman melonjak menjadi 49.100 tahun ini dari 38.300 pada akhir 2019.
Akan tetapi kondisi berbalik setelah bank sentral The Fed terus mengambil sikap agresif hingga memaksa sejumlah perbankan investasi termasuk Goldman Sach, melakukan pemecatan dan memangkas gaji serta bonus 3.000 bankir investasi guna menekan pembengkakan pengeluaran.
Rencananya usai melakukan PHK massal Goldman akan fokus mengembangkan manajemen layanan aset dan kekayaan, serta perbankan transaksi. Langkah ini diambil Goldman Sach untuk menyelamatkan perusahaan ditengah kontraksi dan kondisi makroekonomi .