Akan IPO, Penyedia Jasa Bimbingan Belajar Bidik Dana Segar Rp54,88 Miliar dari Pasar Modal
Adapun penjamin pelaksana emisi efek dalam IPO BMBL, yakni PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia dan PT KGI Sekuritas Indonesia
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyedia jasa bimbingan belajar dan konseling swasta, PT Lavender Bina Cendikia (BMBP) membidik dana dari penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) sebesar Rp54,88 miliar.
Dalam aksi korporasi di Bursa Efek Indonesia, perusahaan akan melepas sebanyak-banyaknya 280 juta saham baru pada 2-4 Januari 2023.
Adapun penjamin pelaksana emisi efek dalam IPO BMBL, yakni PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia dan PT KGI Sekuritas Indonesia
Deputy Director Investment Banking PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Mukti Wibowo Kamihadi mengatakan, jumlah saham perseroan yang ditawarkan mewakili 27,19 persen dari modal ditempatkan dan disetor BMBL setelah IPO saham.
Baca juga: Saham Ambles Hingga 69 Persen dari Harga IPO, GOTO Kembali Trending Topic di Twitter
“Harga saham BMBL yang ditawarkan kepada publik berada di rentang Rp187 sampai Rp196 per saham. Dana segar yang berpotensi diraup BMBL sebanyak-banyaknya sebesar Rp54,88 miliar. Perseroan secara bersamaan juga akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 224.000.000 Waran Seri I dengan perbandingan 10 Saham Baru mendapatkan 8 Waran Seri I," kata Mukti yang ditulis Rabu (21/12/2022).
Direktur Utama PT KGI Sekuritas Indonesia Antony Kristanto mengatakan, penawaran awal (book building) dilakukan pada 19-26 Desember 2022.
Antony berharap, BMBL dapat menerima pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk IPO pada 29 Desember 2022 dan dapat dicatatkan di BEI pada 6 Januari 2023.
Direktur Utama BMBL, Galih Pandekar mengatakan, akan menggunakan dana hasil IPO ini untuk dua keperluan.
Pertama, sekitar 75 persen digunakan untuk Capex berupa pelunasan pembelian apartemen dan bangunan, pembelian ruang kantor, penambahan ruang kelas, renovasi kantor dan ruang kelas.
Kemudian, renovasi bangunan dan apartemen, pengembangan kanal pembelajaran digital, pengembangan konten untuk pembelajaran digital dan program Virtual Reality.
Kedua, sekitar 25 persen akan digunakan untuk Modal Kerja berupa biaya pemasaran, biaya training dan biaya konsultan pengembangan (untuk SDM dan Keuangan).
"Target market usaha BMBL adalah siswa yang ingin masuk PTN dan orangtua dari siswa ingin anaknya lulus di PTN. BMBL mengkhususkan segmen kelas menengah atas dalam target usahanya," ujarnya.