Penerapan Net Zero Emission Berdampak Positif untuk Lingkungan
Pengamat energi menyambut baik upaya yang dilakukan perusahaan tambang nikel untuk mendukung program pemerintah terkait NZE.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Endra Kurniawan
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat energi dari Universitas Gadjah Mada Fahmy Radhi menyambut baik upaya yang dilakukan perusahaan tambang nikel untuk mendukung program pemerintah terkait Net Zero Emission (NZE).
Penerapan NZE menurutnya tidak hanya berdampak positif bagi lingkungan, juga ekonomi dan sosial, dimana produk turunan nikel yang ramah lingkungan bakal punya potensi ekonomi yang tinggi.
“Saya rasa hal ini merupakan sebuah perubahan yang baik dimana transisi energi didukung oleh perusahaan tambang di Indonesia. Harus ada sinergi antar stakeholder agar target NZE ini bisa tercapai meski tantangannya tidak mudah,” kata Fahmy melalui keterangan tertulis, Rabu (21/12/2022).
Head of Technical Support PT Halmahera Persada Lygend Rico W Albert menjelaskan sejumlah upaya yang sudah dijalankan.
Di antaranya peningkatan pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) berupa solar panel dan pengurangan konsumsi bahan bakar fosil dengan penggunaan kendaraan energi listrik di area perkantoran dan pabrik.
Baca juga: Bahas Soal DBH, Kemendagri Pertemukan Bupati Meranti dengan Kemenkeu hingga Kementerian ESDM
Perusahaan juga memanfaatkan kembali air limpasan hujan dari area pabrik pada kolam penampung untuk mengurangi penggunaan air baku pada proses produksi.
“Kami juga menggunakan teknologi ESP (Electrostatic Precipitator) yakni teknologi pengendalian abu atau debu dari proses pembakaran sehingga lebih ramah lingkungan,” kata Rico.
Sementara di area living quarter atau tempat tinggal karyawan, perusahaan menggunakan lampu solar panel di setiap area luar dan taman.
Selain hemat energi, langkah ini mampu mengurangi penggunaan kabel dan daya listrik.
Lampu dengan sensor gerak juga diaplikasikan di beberapa titik sehingga secara otomatis lampu akan padam jika tidak ada orang di dalam ruangan tersebut.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif mengatakan Indonesia akan menghasilkan 1,5 giga ton CO2 pada tahun 2060.
"Nilai emisi tersebut terjadi, apabila kita hanya melakukan business as usual tanpa ada upaya untuk menggesernya dengan menggunakan energi yang lebih ramah lingkungan," ungkap Arifin pada side event forum B20 Summit, Signing Agreement B20 Task Force, Sustainability & Climate Business Action di Nusa Dua Bali, beberapa waktu lalu.
Karenanya pemerintah serius mengejar target Net Zero Emission (NZE) atau emisi nol bersih pada tahun 2060.