Prancis Kekurangan Pasokan Listrik, Jutaan Warga Pilih Beralih Gunakan Kompor Kemah hingga Obor
jutaan masyarakat di Prancis mulai memborong sejumlah peralatan rumah alternatif yang dapat menggantikan penggunakan energi listrik
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, PARIS – Jutaan rumah tangga hingga pelaku bisnis yang ada di Prancis dilaporkan mulai beralih menggunakan kompor kemah, generator listrik, dan obor untuk mengantisipasi terjadi pemadaman selama musim dingin akibat krisis pasokan listrik.
Terganggunya pasokan listrik di Prancis mulai terjadi usai sejumlah Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di negara ini, termasuk perusahaan pemasok listrik Electricite de France (EDF) berhenti beroperasi lantaran kekurangan pasokan energi dari Rusia.
Utilitas Prancis EDF mencatat sejak invansi Rusia dan Ukraina berlangsung, output pasokan energi listriknya mengalami penurunan ke level terendah selama 30 tahun.
Baca juga: Rusia Tangguhkan Pasokan Listrik ke Finlandia, Imbas Rencana Gabung NATO?
Kondisi ini kian diperparah lantaran rekator nuklir di PLTN induk Prancis tengah menjalani perbaikan dan pemeliharaan. Alasan tersebut yang kemudian membuat pasokan listrik terganggu, hingga mendorong pemerintah untuk melakukan pemadaman listrik selama musim dingin berlangsung.
Imbas dari pemadaman itu, kini jutaan masyarakat di Prancis mulai memborong sejumlah peralatan rumah alternatif yang dapat menggantikan penggunakan energi listrik, diantaranya seperti kompor kemah mini, generator listrik, hingga obor.
Saking ramainya masyarakat yang memburu peralatan alternatif itu, perusahaan generator listrik terbesar di Prancis Gelec Energy menuturkan bahwa generator listrik di gudangnya mengalami kekosongan stok.
Reuters mencatat sebelumnya stok generator berada di kisaran 450 hingga 600 unit., namun usai ledakan pembelian terjadi stok generator listrik perusahaan Gelec Energy selama musim dingin menyusut drastis menjadi 180 unit.
“Gudang generator listrik sudah kosong,” jelas direktur Gelec Energy 2AST, Armand Alexanian.
Kondisi serupa juga dialami oleh toko olahraga Au Vieux Campeur, sang CEO Bastien Crouzilla menjelaskan bahwa krisis energi yang melanda Prancis telah membuat penjualan kompor kemah, lampu ikat, dan headlamp meningkat tajam.Hingga memicu kenaikan harga pada ketiga produk tersebut.
Baca juga: Jerman Habiskan 500 Miliar Dolar AS untuk Menopang Pasokan Energi Sejak Konflik Rusia-Ukraina
Seperti harga penjualan lentera berkemah yang dipatok naik dari 29 menjadi 90 euro, sementara kompor kemah melonjak sepuluh kali lipat dari harga sebelumnya yang hanya dipatok 25 euro kini melonjak jadi 200 euro.
Meski krisis membawa berkah bagi sejumlah penjual kompor kemah, lampu ikat, dan headlamp namun sayangnya imbas dari adanya krisis pasokan listrik, membuat para penjual makan segar merugi.
Salah satu manajer supermarket di La Verrie, di barat laut Prancis, Guillaume Ordronneau mengatakan bahwa efek pemadaman listrik yang dilakukan pemerintah telah menyebabkan kerugian pada sejumlah produk segarnya mencakup olahan daging, buah dan sayur. Dimana selama dua jam pemadaman berlangsung, supermarket miliknya bisa merugi hingga 45 ribu euro atau Rp744 juta (satuan kurs Rp 16.540).