Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Harga Minyak Menguat gara-gara Ketatnya Stok Bahan Bakar AS

Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 49 sen atau 0,63 persen, menjadi 78,78 dolar AS per barel.

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Harga Minyak Menguat gara-gara Ketatnya Stok Bahan Bakar AS
International Finance Magazine
Harga minyak naik pada perdagangan hari ini, Kamis (22/12/2022) gara-gara stok minyak mentah dan bahan bakar pesawat jet di Amerika Serikat menipis karena memasuki libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni

 TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA - Harga minyak naik pada perdagangan hari ini, Kamis (22/12/2022), karena minyak mentah dan stok bahan bakar pesawat jet AS semakin ketat saat banyak orang melakukan perjalanan untuk libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.

Dikutip dari Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent naik 44 sen atau 0,54 persen, menjadi 82,64 dolar AS pada pukul 04:22 GMT.




Sementara harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 49 sen atau 0,63 persen, menjadi 78,78 dolar AS per barel.

Brent dan WTI melonjak pada perdagangan Rabu (21/12/2022) setelah data pemerintah Amerika Serikat menunjukkan persediaan minyak mentah AS turun lebih dari yang diperkirakan analis, membukukan penurunan 5,89 juta barel untuk pekan yang berakhir pada 16 Desember.

Stok sulingan, yang meliputi heating oil dan bahan bakar jet, juga menurun, bertentangan dengan ekspektasi analis untuk peningkatan.

Penurunan stok minyak AS datang karena permintaan untuk heating oil akan melonjak karena badai musim dingin yang kuat melanda Amerika Serikat, dengan angin dingin di bawah nol diperkirakan melaju hingga ke Texas dan perkiraan suhu terendah yang memecahkan rekor untuk Florida dan negara bagian di wilayah timur AS.

BERITA TERKAIT

Konsumsi bahan bakar jet juga diperkirakan akan meningkat karena ledakan perjalanan setelah pandemi COVID-19 untuk musim liburan akhir tahun ini.

"Pada angka kami ... pasar minyak mentah sangat seimbang," kata kepala penelitian komoditas di National Australia Bank, Baden Moore.

Baca juga: Harga Minyak Dunia Melonjak Ditopang oleh Pelemahan Dolar AS

"Ketika kita melihat ke tahun 2023, kita melihat pembukaan kembali China dan kemungkinan permintaan jet global yang terus meningkat (menuju level 2019) akan memperketat pasar minyak mentah global dan mendorong harga lebih tinggi," tambahnya.

Kekhawatiran mengenai permintaan pasokan bahan bakar, yang berasal dari lonjakan COVID-19 di China dan kekhawatiran resesi global, dapat membuat harga minyak tetap terkendali.

Baca juga: Harga Minyak Naik di Tengah Ketidakpastian Batas Harga Minyak Rusia

"Keuntungan terlihat berlebihan, bahkan dengan penarikan persediaan AS yang tak terduga. Bearishness dari kekhawatiran permintaan kemungkinan besar akan terjadi pada properti jangka pendek," kata pendiri penyedia analisis pasar minyak Vanda Insights, Vandana Hari.

China mungkin berjuang untuk mempertahankan jumlah kasus COVID-19 yang akurat karena mengalami lonjakan kasus yang besar, kata seorang pejabat senior Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu, di tengah kekhawatiran mengenai kurangnya data dari negara tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas