Bursa Saham Asia Merosot Terbebani Inflasi Inti Jepang Meroket ke Rekor Tertinggi Dalam 4 Dekade
Bursa saham Asia Pasifik diperdagangkan lebih rendah hari ini, Jumat (23/12/2022), menjelang rilis beberapa data ekonomi di wilayah tersebut.
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Bursa saham Asia Pasifik diperdagangkan lebih rendah hari ini, Jumat (23/12/2022), menjelang rilis beberapa data ekonomi di wilayah tersebut.
Dikutip dari CNBC, Jepang telah merilis data indeks harga konsumen inti untuk November yang naik 3,7 persen secara year-on-year, menjadi laju tercepat sejak Desember 1981.
Menyusul rilisnya data inflasi konsumen inti Jepang, indeks Nikkei 225 turun 1,03 persen ditutup pada 26.235,25, sementara indeks Topix merosot 0,54 persen menjadi 1.897,94.
Baca juga: Delapan Indeks Sektoral Seret IHSG Akhir Pekan Anjlok 0,35 Persen ke 6.800
Indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,3 persen, karena investor mencerna pembukaan kembali China yang lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya.
Di China Daratan, indeks Shanghai Composite anjlok 0,28 persen menjadi 3.045,87 dan indeks Shenzhen Component merosot 0,25 persen ditutup pada level 10.849,63.
Indeks S&P/ASX Australia jatuh 0,252 persen ditutup menjadi 7.107,7 dan indeks Kospi Korea Selatan turun 1,83 persen menjadi 2.313,69.
Baca juga: Mengekor Bursa Asia, IHSG Dibuka ke Zona Merah di Level 6.762, Sebanyak 158 Saham Melemah
Selain dihantam kenaikan inflasi inti, inflasi tahunan juga Jepang melonjak menjadi 3,8 persen pada November, melesat lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi di bulan sebelumnya yaitu 3,7 persen.
Bahkan laju inflasi di bulan November jadi yang tertinggi sejak Januari 1991. Inflasi di Jepang mulai meroket usai komoditas pangan terkerek kenaikan harga di pasar global.
Inflasi Inti Singapura dan Malaysia
Di wilayah Asia lainnya, inflasi inti Singapura naik 5,1 persen pada November secara tahunan, tidak berubah dari angka pada bulan sebelumnya.
Angka itu lebih tinggi dari perkiraan dalam jajak pendapat Reuters yang memperkirakan kenaikan 5 persen. Menurut Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura, inflasi inti didorong oleh kenaikan moderat dalam biaya jasa dan listrik.
"Inflasi diperkirakan akan tetap tinggi pada paruh pertama tahun 2023 sebelum “melambat lebih nyata," kata kementerian tersebut.
Di Malaysia, inflasi inti untuk November juga tidak berubah dari bulan sebelumnya di angka 4 persen, lebih tinggi dari ekspektasi para analis sebesar 3,9 persen.
Baca juga: Sembilan Indeks Sektoral Seret IHSG Jatuh 0,48 Persen ke 6.779, Sektor Teknologi Terjun Paling Dalam
China Batalkan Persyaratan Karantina untuk Turis Internasional
China berencana menghapus persyaratan karantina untuk turis luar negeri pada bulan depan, menurut laporan Bloomberg yang mengutip seorang sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Kedatangan internasional ke China hanya perlu menyelesaikan tiga hari pemantauan kesehatan, yang belum ditentukan secara resmi, kata laporan itu.
Saat ini, turis asing diharuskan melakukan karantina selama lima hari di hotel atau fasilitas isolasi yang tersedia di China, diikuti dengan isolasi rumah selama tiga hari.