Dibayang-bayangi Resesi, Industri Ride Hailing Masih Prospektif Tahun Depan
Tahun 2023, industri ride hailing masih akan prospektif di tengah persaingan yang ketat dengan kehadiran pemain baru yang ikut merebut ceruk pasar.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Wahyu Gilang Putranto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tahun 2023 mendatang, industri ride hailing masih akan prospektif di tengah persaingan yang ketat dengan kehadiran pemain baru yang ikut merebut ceruk pasar.
Country Manager inDrive Indonesia Georgy Malkov mengatakan, meskipun tahun depan adanya ancaman perlambatan ekonomi tidak akan tak berdampak siginifikan industri ride hailing.
"Untuk ini, penyedia layanan dituntut berani berinovasi sehingga ke depannya akan bisa mempertahankan, meningkatkan dan pengembangan aplikasinya dan membuka layanan baru," kata Georgy disela-sela kerjasamanya dengan Gardu House membuat karya seni mural belum lama ini.
Dikatakannya, langkah pembukaan layanan baru ditunjukkan dengan melakukan ekspansi mulai tahun depan.
"Kami sampai saat ini memberikan layanan ride hailing maupun logistik di 50 kota besar dan tahun depan, kami melakukan ekspansi hingga area terpencil," katanya.
Baca juga: 2022 Jadi Tahun Sulit, Pelaku Industri Kripto Tetap Yakin Karena Pemerintah Mulai Mendukung
Disinggung mengenai jumlah penumpang inDrive di Indonesia, Georgy Malkov enggan membeberkan angkanya.
Terkait mobil listrik, ia mengungkapkan tidak akan berburu-buru dalam merambah ke kendaraan listrik.
"Tahun depan fokusnya bagaimana meningkatkan jumlah pengguna dan menambah jenis layanan yang disediakan," katanya.
Berawal nama inDriver lalu bertransformasi jadi inDrive, layanan ride hailing di Indonesia ini masuk ke Indonesia tahun 2019 dan melakukan program uji coba di kota Medan.
Dalam kurun waktu dua tahun, inDrive berhasil memperluas cakupan operasionalnya di lebih dari 50 kota sebelum akhirnya hadir di Jakarta.
(*)