Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Gubernur Bank Sentral China Serukan Penguatan Kebijakan di Sektor Properti

sektor properti juga mendapat sedikit dorongan dari pelonggaran yang dilakukan Pemerintah China terhadap kebijakan “nol-Covid”

Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Gubernur Bank Sentral China Serukan Penguatan Kebijakan di Sektor Properti
CHINA DAILY ASIA
Ilustrasi proyek properti di China. Gubernur bank sentral China menyerukan penguatan kebijakan real estat mengingat pertumbuhan ekonomi yang lamban selama beberapa tahun terakhir setelah penerapan kebijakan ketat untuk menekan kasus Covid-19. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, SHANGHAI – Gubernur bank sentral China pada Sabtu (24/12/2022) menyerukan penguatan kebijakan real estat mengingat pertumbuhan ekonomi yang lamban selama beberapa tahun terakhir.

Melambatnya pertumbuhan ekonomi itu terjadi setelah China menerapkan kebijakan ketat untuk menekan kasus Covid-19.

Dalam sambutannya kepada para peserta di Forum Manajemen Kekayaan China yang berlangsung di Beijing pada Sabtu (24/12/2022), Wang Yiming, anggota Komite Kebijakan Moneter Bank sentral China mengatakan penjualan real estat pada November menunjukkan bahwa kebijakan yang ada harus diperkuat dan diperlukan kebijakan baru demi mendukung sektor tersebut.

Namun, dia tidak merinci perubahan kebijakan yang diperlukan.

Baca juga: Bank Dunia Pangkas Prospek Pertumbuhan Ekonomi China Menjadi 2,7 Persen Pada Tahun Ini

Dikutip dari Reuters, China dalam beberapa pekan terakhir telah menggenjot dukungan bagi industri tersebut untuk meringankan tekanan likuiditas yang telah menghambat perusahaan di sektor properti, termasuk mencabut larangan penggalangan dana melalui penawaran ekuitas untuk perusahaan properti yang terdaftar.

Selain itu, sektor properti juga mendapat sedikit dorongan dari pelonggaran yang dilakukan Pemerintah China terhadap kebijakan “nol-Covid”. Namun, permintaan yang lesu masih menjadi kendala utama untuk mencapai pemulihan penuh.

BERITA TERKAIT
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas