Analis Prediksi Industri Batu Bara Bakal Mengalami Tekanan di 2023
Ancaman resesi perekonomian dunia, dinilai Nafan otomatis akan memicu penurunan permintaan di sektor komoditas termasuk batu bara
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengusaha Low Tuck Kwong saat ini menjadi orang paling kaya di Indonesia berdasarkan berdasarkan data Real Time Forbes Billionaires List.
Mengutip data per hari ini, total kekayaan pemegang kendali 60,9 persen saham emiten batu bara PT Bayan Resources Tbk (BYAN) ini sebesar 27,8 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau sekira Rp 433 triliun (kurs Rp 15.600).
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji mengatakan, industri batu bara yang menjadi bisnis utama Low Tuck Kwong diperkirakan mengalami tekanan pada 2023.
Baca juga: Konsumsi Batu Bara Global Tahun Ini Diramal Sentuh Rekor Tertinggi Sepanjang Masa
"Prospek batubara ke depan kalau menurut saya ini ya akan menghadapi tantangan berupa resesi global," ujarnya kepada Tribunnews.com, Senin (26/12/2022).
Ancaman resesi perekonomian dunia, dinilai Nafan otomatis akan memicu penurunan permintaan di sektor komoditas termasuk batu bara, yang sekarang masih tinggi berada di 405 dolar AS per ton.
Tentunya hal ini juga akan mempengaruhi daripada kinerja pergerakan harga batu bara dunia yang cenderung mengalami tekanan kinerja.
"Jadi, seperti itu untuk diprospek batu bara di tahun 2023," pungkas Nafan.
Diketahui, saham BYAN milik Low Tuck Kwong sudah melesat 676 persen sejak awal 2022 hingga menyentuh harga Rp 20.575 pada penutupan perdagangan hari ini.
Teranyar, PT Bayan Resources Tbk telah melaksanakan jadwal pelaksanaan pemecahan nilai nominal saham atau stock split dengan rasio 1:10 pada 28 November 2022
Adapun jumlah harta pria berusia 74 tahun itu meningkat sebanyak 10,39 persen atau 2,6 miliar dolar AS, sekaligus memperlebar jarak dengan R Budi Hartono fam Michael Hartono.
Baca juga: Ekspor Indonesia ke China Masih Didominasi Komoditas Batu Bara, Kemendag Ingin Ada Nilai Tambah Lain
Duo pemilik PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) hingga Djarum tersebut menetap di peringkat kedua dan ketiga orang terkaya di Indonesia, setelah digeser Low Tuck Kwong.
Total kekayaan R Budi Hartono tercatat sebesar 22,3 miliar dolar AS atau sekira Rp 347 triliun dan Michael Hartono senilai 21,5 miliar dolar AS atau sekira Rp 335 triliun.