Menteri Teten Beberkan Strategi Agar 30 Juta UMKM Go Digital Pada 2024
Selama dua tahun ke depan, Teten berujar ada beberapa strategi yang akan dilakukan agar target tersebut dapat tercapai.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menyebut 20,76 juta UMKM sudah masuk ke digital selama 2022 dari target 30 juta pada 2024.
Selama dua tahun ke depan, Teten berujar ada beberapa strategi yang akan dilakukan agar target tersebut dapat tercapai.
"Perlu strategi tepat bagaimana menyasar para pelaku UMKM di secondary city yang sekarang belum bisa mengakses marketplace digital," katanya dalam acara Refleksi 2022 & Outlook 2023 KemenkopUKM di Jakarta Selatan, Senin (26/12/2022).
Baca juga: UMKM Terhubung ke Industri Dinilai Masih Kecil, Menteri Teten Dorong Pemanfataan KUR Klaster
Strategi tepat itu datang dari kerja sama dengan berbagai pihak dalam pengembangan platform atau aplikasi digital yang lebih cocok bagi para pelaku UMKM.
Dalam evaluasi KemenKopUKM, mereka menyebut banyak usaha mikro yang tidak bisa bertahan berjualan di marketplace dalam skala nasional karena kapasitas produksi mereka terbatas.
Maka dari itu, ia menghadirkan kegiatan Pahlawan Digital UMKM. Teten ingin ajang tersebut dapat melahirkan start-up digital sebagai agregator bagi para pelaku UMKM masuk ke platform digital.
"Kami sudah lakukan Pahlawan Digital dua kali. Melalui itu, sebenarnya kami sedang memotivasi dan memberikan reward kepada anak-anak muda yang mengembangkan aplikasi-aplikasi digital yang lebih kecil, dalam skala lokal atau captive market tertentu," ujarnya.
Teten menyebut dampak yang muncul dapat memberikan kesempatan bagi usaha mikro berjualan secara daring, sekalipun kapasitas produksi mereka terbatas.
Strategi berikutnya adalah pembentukan Project Management Officer (PMO) Transformasi Digital UMKM.
Tugasnya antara lain melaksanakan penyusunan road map dan rencana integrasi digitalisasi internal/eksternal.
Lalu, dashboard integrasi dengan SIDT dan pengembangan UMKM berbasis digitalisasi teknologi web 3.0.
Pemerintah juga sedang mengevaluasi beberapa kebijakan dalam hal membatasi produk-produk impor masuk ke pasar digital Tanah Air.
Baca juga: Tak Capai Target, Teten Masduki Sebut Angka UMKM Masuk e-Katalog LKPP Bisa Sampai 98 Persen
Hal itu sesuai arahan Presiden yang meminta mereka melindungi UMKM dan industri dalam negeri.