Rusia Bakal Lanjutkan Pasokan Gas ke Eropa Melalui Pipa Yamal-Eropa
Alexander Novak mengungkapkan Moskow kemungkinan akan mengirim 21 miliar meter kubik (bcm) gas alam cair (LNG) ke Eropa pada tahun ini.
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW - Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengungkapkan Moskow siap melanjutkan pasokan gas ke Eropa melalui Jalur Pipa Yamal-Eropa.
Pernyataan tersebut diungkapkan Novak dalam sebuah sambutan pada Minggu (25/12/2022) yang dilaporkan kantor berita Rusia TASS.
Novak mengatakan pasar Eropa tetap relevan, karena kekurangan gas terus berlanjut dan Rusia memiliki setiap kesempatan untuk melanjutkan pasokan.
Baca juga: Turki Inginkan Diskon Besar Lebih dari 25 Persen untuk Gas Rusia
"Misalnya, Jalur Pipa Yamal-Eropa, yang dihentikan karena alasan politik, tetap tidak digunakan," ungkap Novak dalam sambutannya, yang dikutip dari Reuters.
Jalur Pipa Yamal-Eropa biasanya mengalir ke barat, tetapi sebagian besar telah dibalik sejak Desember 2021 karena Polandia berpaling dari Rusia demi menarik gas yang disimpan di Jerman.
Pada Mei, Polandia mengakhiri perjanjiannya dengan Rusia, setelah sebelumnya menolak permintaan Moskow untuk membayar gas dalam mata uang Rusia, rubel.
Untuk menanggapi penolakan tersebut, pemasok gas Rusia Gazprom memotong pasokan dan mengatakan tidak akan lagi mengekspor gas melalui Polandia setelah Moskow memberlakukan sanksi terhadap perusahaan yang memiliki bagian Polandia dari pipa Yamal-Eropa.
Novak juga menegaskan, Moskow sedang mendiskusikan pasokan gas tambahan melalui Turki setelah pembuatan hub di sana.
Baca juga: Volume Gas Rusia ke Uni Eropa Lewat TurkStream Anjlok Gara-gara Sanksi Baru
Wakil perdana menteri Rusia itu juga mengatakan, Moskow kemungkinan akan mengirim 21 miliar meter kubik (bcm) gas alam cair (LNG) ke Eropa pada tahun ini.
“Tahun ini kami mampu meningkatkan pasokan LNG ke Eropa secara signifikan. Dalam 11 bulan 2022 meningkat menjadi 19,4 bcm, pada akhir tahun diharapkan 21 bcm," ujar Novak.
Dalam wawancara dengan TASS, yang sebagian besar diterbitkan sepanjang akhir pekan kemarin, Novak mengungkapkan Rusia telah setuju dengan Azerbaijan untuk meningkatkan pasokan gas untuk konsumsi domestiknya.
"Ke depan, ketika mereka meningkatkan produksi gas, kami bisa membahas swap," kata Novak.
Rusia juga membahas pasokan gas yang lebih tinggi ke Kazakhstan dan Uzbekistan, tambahnya.
Novak juga mengatakan, dalam jangka panjang Rusia dapat mengirimkan gas alamnya ke pasar Afghanistan dan Pakistan, baik menggunakan infrastruktur Asia Tengah atau menukarnya dari wilayah Iran.