Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Janji Tidak Akan Impor Beras Jelang Panen Raya
Zulkifli Hasan meminta cadangan beras yang dimiliki Bulog saat ini untuk disalurkan untuk menekan kenaikan harga beras yang masih terjadi.
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyatakan, pemerintah memastikan tak akan impor beras menjelang panen raya yang bakal terjadi pada Februari hingga Maret 2023.
Hal itu dia sampaikan dalam acara webinar bertema "Polemik Impor Beras Akhir Tahun" yang berlangsung secara virtual, Selasa (27/12/2022).
"Kita impor beras setelah ratas, impor lah 200 ribu ton di Desember 2022 tapi baru masuk 70 ribu ton. Masuk lagi Januari, Februari Maret jangan impor lagi kan mau panen," kata Zulhas.
Baca juga: Zulkifli Hasan Blak-blakan Tak Percaya Data Mentan Soal Beras, Ekonom Duga Upaya Penyingkiran NasDem
Zulkifli Hasan (Zulhas) turut meminta, cadangan beras yang dimiliki Bulog saat ini untuk disalurkan untuk menekan kenaikan harga beras yang masih terjadi.
"Kita minta Bulog berasnya dihabisin aja untuk operasi pasar, agar bisa menekan harga yang sekarang terus masih naik, belum turun-turun harga beras," ucapnya.
Dikatakan Zulhas, Bulog dinilai masih belum berani untuk menghabiskan stok beras. Padahal, kata dia, cadangan beras pemerintah bakal aman sebab dipasok dari pembelian impor yang mencapai 500 juta ton.
"Saya minta di habiskan, Bulog masih takut-takut saya bilang habis stoknya terus tiap hari jual. Toh nanti Februari beli, sekarang bagi sampai habis, Bulog masih takut-takut karena nggak ada pengalaman," tutur dia.
Sebelumnya diberitakan, Zukkifli mengatakan alasan pemerintah impor beras sebesar 500 ribu ton untuk memenuhi kebutuhan cadangan beras pemerintah (CBP).
Menurutnya, kelangkaan beras di pasar justru berbanding terbalik dengan data yang disampaikan oleh Kementerian Pertanian, bahwa stok beras Indonesia aman bahkan surplus sebanyak 7 juta ton.
"Ini sudah Minggu kedua, gabah beli Rp 6.000 engga ada, orang belum panen mana ada gabah. Beli beras juga belum panen mana ada beras. Mau beli beras Rp 10.000 pun enggak ada juga. Di pabrik-pabrik enggak ada sampai bulan ke empat (April 2023)," ujar Mendag Zulhas.
Zulhas mengatakan, kebijakan impor beras dilakukan setelah pihaknya melakukan rapat terbatas (Ratas) dengan pemerintah.
Zulhas mengaku, awalnya dia enggan melakukan impor beras, sebab Kementerian Pertanian memastikan bahwa Indonesia surplus beras.
Namun, setelah melakukan operasi pasar, stok beras Bulog menipis hingga berdampak pada harga beras dipasar yang mengalami kenaikan.
"Beras naik (harga) terus, akhirnya satu bulan nyari beras enggak ada Bulog operasi pasar tinggal 300 ribu stoknya. Akhirnya diputuskanlah kepada impor 200 ribu ton dan 300 ribu ton beras sampai Januari," tutur Zulhas.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.