Soal Beras, Zulkifli Hasan Tak Percaya Data Kementerian Pertanian Hingga Bapanas Siapkan Stok Pangan
Kementerian Pertanian mengklaim bahwa stok beras dalam negeri surplus sebesar 7 juta ton.
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Untuk itu, pemerintah melakukan impor beras sebesar 500 juta ton. Kata Zulhas, kebijakan impor beras dilakukan setelah pihaknya melakukan rapat terbatas (Ratas) dengan pemerintah.
Zulhas mengaku, awalnya dia enggan melakukan impor beras, sebab Kementerian Pertanian memastikan bahwa Indonesia surplus beras.
Baca juga: HKTI Minta Polemik Impor Beras Dihentikan: Gunakan Data BPS Sebagai Rujukan
Namun, setelah melakukan operasi pasar, stok beras Bulog menipis hingga berdampak pada harga beras dipasar yang mengalami kenaikan.
"Beras naik (harga) terus, akhirnya satu bulan nyari beras enggak ada Bulog operasi pasar tinggal 300 ribu stoknya. Akhirnya diputuskanlah kepada impor 200 ribu ton dan 300 ribu ton beras sampai Januari," tutur Zulhas.
Dikatakan Zulhas, dari 500 ribu ton beras yang di impor itu, 200 ribu ton beras bakal masuk di bulan Desember 2022, namun baru 70 ribu ton yang masuk ke Indonesia. Sisanya, kata Zulhas bakal dikirim di awal tahun 2023.
"Maka kita impor beras setelah Ratas, impor lah 200 ribu ton di bulan Desember tapi baru masuk 70 ribu ton. masuk lagi Januari," ujar dia.
Bapanas Diminta Siapkan Stok Pangan
Kementerian Perdagangan mengklaim Indonesia saat ini tidak memiliki stok pangan. Untuk itu, Menteri Perdagangan (Mendag) RI Zulkifli Hasan meminta Badan Pangan Nasional (Bapanas) agar membuat stok pangan dalam jangka waktu minimal 1 bulan.
"Inilah saya usul juga agar ini kita benahi, karena sudah ada Badan Pangan Nasional atau Bapanas. Kita berusaha agar kita punya stok pangan," kata Mendag Zulhas saat webinar secara virtual, Selasa (27/12/2022).
Zulhas menyebutkan, beberapa negara maju umumnya memiliki stok pangan untuk dua hingga tiga bulan kedepan. Padahal menurutnya, Indonesia punya 270 juta penduduk. Sehingga, ia mengusulkan agar hal tersebut dibenahi Badan Pangan Nasional (Bapanas).
"Kalau pergi ke Dubai, ke Qatar, pergi ke Arab Saudi, apalagi negara maju, ada stok pangan dua bulan, tiga bulan," kata Zulkifli Hasan.
Baca juga: Presiden Joko Widodo Berharap Produksi Beras Naik Setelah Bendungan Sadawarna Diresmikan
"Kita enggak ada (stok pangan). Yang ada cuma beras. Beras pun cuma gitu keadaannya," sambungnya.
Zulkifli juga mengusulkan untuk diadakan pendingin untuk penyimpanan stok pangan Indonesia. Menurutnya, kalau Pemerintah Indonesia belum sanggup menyediakan stok pangan untuk satu bulan, cukup siapkan untuk dua pekan terlebih dahulu.
"Kita, apa namanya itu yang pendingin itu, yang besar itu. Sehingga kita, cool storage-nya kita punya nanti stok pangan satu bulan," ucap pria yang kerap disapa Zulhas itu.