Kronologi Truk Jatuh ke Laut di Pelabuhan Merak yang Sempat Tersangkut Selama Dua Jam
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengonfirmasi adanya insiden truk besar bermuatan semen yang jatuh ke laut dari KMP Labitra Karina
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Hendra Gunawan
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengonfirmasi adanya insiden truk besar bermuatan semen yang jatuh ke laut dari KMP Labitra Karina milik operator ferry swasta PT Samudera Ferry.
Kejadian itu terjadi di dermaga 5 Pelabuhan Merak, Banten pada Rabu (28/12) pukul 20.35 WIB.
Dilaporkan, KMP Labitra Karina melakukan proses pemuatan sekitar pukul 20.05 WIB.
Baca juga: ASDP Prediksi Jumlah Penumpang Lintasan Ajibata-Ambarita Mencapai 68 Ribu Orang Saat Puncak Nataru
Truk besar tersebut naik ke kapal (proses muat) melalui dermaga 5 MB.
Namun, saat melintas dan hendak melakukan proses muat, kapal tersebut mengalami patah as, lalu tersangkut di rampdor.
Hal itu membuat posisi truk melintang dan tidak dapat melanjutkan proses muat ke dalam kapal.
"Melihat kondisi truk besar tersangkut, tim gabungan segera mengarahkan bantuan mobil derek dibantu truk untuk menarik truk besar yang tertahan tersebut," kata Corporate Secretary ASDP Indonesia Shelvy Arifin ketika dihubungi Tribunnews, Kamis (29/12/2022).
Percobaan menarik truk besar tersebut tidak berhasil. Pada pukul 22.38 WIB, truk besar tersebut jatuh ke laut.
Shelvy mengonfirmasi tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
"Pengemudi truk sudah tidak berada dalam kendaraan saat as patah," ujarnya.
Baca juga: Antisipasi Cuaca Buruk, Menhub Minta ASDP Tingkatkan Keselamatan di Masa Libur Natal dan Tahun Baru
Adapun Kepala BPTD Wilayah VIII Banten Handjar Dwi Antoro menyampaikan pada pukul 22.00 WIB seluruh dermaga di Pelabuhan Merak dinyatakan tidak beroperasi dikarenakan kondisi cuaca ekstrem yang tidak kondusif bagi pelayaran.
Pelayanan penyeberangan lintas Merak - Bakauheni ditutup sementara hingga situasi kembali kondusif.
Shelvy mengatakan ASDP bersama regulator mengimbau kepada seluruh masyarakat, pengguna jasa penyeberangan agar lebih bijak dalam merencanakan perjalanan dengan kapal ferry di tengah cuaca ekstrem saat ini.
"Pengguna jasa agar tetap berhati-hati, mewaspadai cuaca buruk, dan pastikan kondisi stamina dan kendaraan agar tetap sehat dan prima," katanya.
Baca juga: Jelang Natal dan Tahun Baru 2023, ASDP: Pastikan Beli Tiket Online H-1 untuk Hindari Antrean
Pihaknya akan terus melakukan koordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang telah memprediksikan musim penghujan akan memasuki masa puncaknya pada periode Desember 2022 hingga Januari 2023.
"Mengingat BMKG juga mengimbau seluruh masyarakat termasuk pihak-pihak terkait agar selalu memonitor dan mewaspadai kondisi cuaca saat musim penghujan ini," ujar Shelvy.