Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Ekonomi 2023 Diprediksi Penuh Tantangan, Ini Saran Para Analis untuk Investor Pasar Modal

Investor pasar modal diharapkan untuk tidak terlalu agresif dalam berinvestasi dan perlu meningkatkan perhatian terhadap kondisi makro ekonomi global.

Penulis: Sanusi
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Ekonomi 2023 Diprediksi Penuh Tantangan, Ini Saran Para Analis untuk Investor Pasar Modal
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Pengunjung melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Perekonomian pada 2023 diproyeksikan lebih menantang dibanding sepanjang 2022, terlebih ada prediksi resesi ekonomi global pada tahun depan. 

Founder of Kurikulumsaham Alex Sukandar mengatakan, dari sisi performa sepanjang 2022 foreign buy di pasar modal Indonesia mencapai sebesar Rp62,9 triliun.

Adapun sektor dengan perputaran modal asing terbesar adalah IDX Finance dan IDX Energy dengan foreign flow masing-masing Rp49,9 triliun dan Rp11,8 triliun.

Sektor-sektor yang sepanjang tahun ini bertumbuh di bursa saham adalah IDX Energy yang tumbuh 98,20%, IDX Industry 12,10%, IDX Health 6,73%, dan IDX Non Cyclic sebesar 6,26%.

Baca juga: Ancaman Resesi 2023 Kian Nyata, Ekonom Ingatkan Bank Sentral Agar Perketat Kebijakan Makro

Ia merekomendasikan beberapa saham pilihan yang diproyeksikan berkilau tahun depan. Yaitu HRUM, PTBA, dan INDY di sektor energi. Juga BMRI, BBRI, BBCA di sektor keuangan.

Alex juga menyarankan investor berinvestasi pada mata uang asing.

“Kecenderungannya memang akan masih naik USD terhadap rupiah. Kalau untuk jangka panjang saya lebih memilih euro atau USD. Karena ini down trend-nya lumayan panjang banget," tuturnya.

Kemudian, Capital Market Practitioner Nandang Kuswara menyampaikan, sepanjang tahun ini kinerja IHSG cenderung baik dengan pertumbuhan secara year to date (ytd) sebesar 4,23%.

Berita Rekomendasi

Dia membandingkan kinerja IHSG dengan bursa saham di negara lain yang terkoreksi. Seperti DJIF terkoreksi 8,81% secara ytd, FTSE 0,48%, HSI 15,93%, GSPC 20,31%, N225 10,47%, SSEC 16,24%, IXIC 33,83% dan GDAXI terkoreksi 13,15%.

Baca juga: Pengembang Properti dan Perbankan Tak Khawatir Hadapi Isu Resesi di 2023

Menurutnya, sentimen ekonomi global cukup mempengaruhi kondisi pasar modal Tanah Air.

Di sisi lain, dia pun merekomendasikan beberapa sektor di pasar modal yang menjanjikan tahun depan, yaitu sektor energi, indeks health, non-cyclic.

"Saya juga kemungkinan melihat di 2023 ini lebih ke non-cyclic, itu lebih ke consumer goods. Properti juga akan jadi salah satu yang menarik juga, apa lagi kalau untuk trading atau investasi jangka pendek mungkin bisa diperdagangkan cukup lumayan ya risk and reward-nya. Sedangkan untuk finance sendiri udah mulai turun performnya dibanding compositenya itu sendiri, ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas