Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Kemenperin: Kinerja Industri Bahan Kimia Pulih di Penghujung Tahun 2022

Indeks Kepercayaan Industri (IKI) Desember 2022 menunjukkan hasil positif dimana ada sebanyak 11 subsektor industri yang ekspansif.

Penulis: Lita Febriani
Editor: Sanusi
zoom-in Kemenperin: Kinerja Industri Bahan Kimia Pulih di Penghujung Tahun 2022
istimewa
Plt Dirjen Industri Kimia Farmasi dan Tekstil Kementerian Perindustrian Ignasius Warsito 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indeks Kepercayaan Industri (IKI) Desember 2022 menunjukkan hasil positif dimana ada sebanyak 11 subsektor industri yang ekspansif.

Plt. Direktur Jenderal Industri Tekstil, Kimia dan Farmasi Kementerian Perindustrian Ignatius Warsito, mengatakan Kemenperin mendukung para pelaku industri untuk tetap menjaga optimisme sekaligus menjaga stabilitas kinerja sepanjang 2022.

Baca juga: Perkuat Arsitektur Kesehatan Global, Industri Lakukan Transformasi Sistem Farmasi

"Pemerintah mengeluarkan kebijakan sebagai instrumen bagi pelaku industri untuk melakukan akselerasi utilitas industrinya," tutur Warsito dalam Rilis Indeks Kepercayaan Industri, Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Jumat (30/12/2022).

Baca juga: Kemenperin Sebut Mayoritas Pelaku Usaha Optimis Kondisi Industri pada Semester I 2023 Tumbuh Positif

Terkait industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia yang ekspansif pada Desember 2022, Warsito mengungkap hal tersebut didukung kembali normalnya aliran pasokan global di kelompok industri tersebut.

"Permintaan bahan kimia sangat besar, sehingga dengan kondisi demikian, kita bisa menangkap peluang pasar," terangnya.

Lebih lanjut, di tahun 2023 pelaku usaha industri akan tetap optimis, termasuk pada industri yang saat ini terkontraksi.

Berita Rekomendasi

Sebagai informasi, pada Desember 2022 ini ada 12 subsektor industri yang mengalami kontraksi berdasarkan IKI.

"Kemenperin turut mendukung dengan upaya membuka pasar baru sebagai solusi pemasaran produk orientasi ekspor yang saat ini terkendala pelemahan pasar di luar negeri. Kita mengharapkan pasar Eropa akan normal enam bulan ke depan, sehingga kita bisa bergerak lagi meningkatkan pasar ekspor," ucap Warsito.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas