Dalam 5 Tahun Investor Meningkat 1.000 Persen, OJK: 55 Persen Investor Domestik Kalangan Milenial
Menurut Mahendra, jumlah tersebut meningkat hingga 1.000 persen, jika dihitung selama kurun waktu lima tahun terakhir atau sejak 2017 lalu.
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mencatat, penawaran saham baru oleh perusahaan atau Initial Public Offering (IPO) tahun 2022 mencapai 10,3 juta.
Menurut Mahendra, jumlah tersebut meningkat hingga 1.000 persen, jika dihitung selama kurun waktu lima tahun terakhir atau sejak 2017 lalu.
"Terdapat 59 pencatatan saham baru atau IPO pada Tahun 2022. Jumlah investor pasar modal meningkat mencapai 10,3 juta yang artinya 10 kali Atau 1.000 persen meningkat dalam 5 tahun terakhir sejak 2017," kata Mahendra dalam acara Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia 2023 secara virtual, Senin (2/1/2023).
Baca juga: OJK Diminta Siapkan Regulasi yang Kuat Saat Jadi Lembaga Tunggal Penyidikan Pidana Jasa Keuangan
Mahendra mengatakan, dari jumlah investor itu, sebanyak 55 persen investor domestik didominasi oleh kalangan milenial bahkan generasi Z.
"Kalau dihitung yang generasi milenial dan generasi Z atau gabungannya adalah 58,7 persen. Itulah capaian-capaian yang luar biasa," tuturnya.
Selain itu, Mahendra mengatakan, hal tersebut tercermin dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang turut meningkat sebesar 4 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu.
Kata dia, kenaikan IHSG juga sejalan dengan transaksi harian di Indonesia yang nilainya disebut terbesar se-Asia.
"Kinerja IHSG ditutup 4 persen, meningkat dibandingkan tahun lalu. Aktivitas perdagangan tahun 2022 juga mengalami kenaikan signifikan, frekuensi transaksi harian mencapai 1,31 juta kali yang terbesar di Asia," terangnya.
Baca juga: Perppu Cipta Kerja Diharapkan Beri Kepastian Hukum kepada Para Pengusaha dan Investor
"Kapitalisasi pasar tertinggi mencapai angka Rp. 9.500 triliun atau 600 miliar dolar Amerika Serikat. Artinya 50 persen terhadap PDB Indonesia," sambungnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.