Indeks Saham Bursa Wall Street Menghijau, Terdorong Kenaikan Upah Pekerja di AS
Indeks utama Wall Street terpantau naik lebih dari 2 persen di hari Jumat usai Pemerintah AS merilis lonjakan gaji untuk pekerja.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Indeks utama Wall Street terpantau naik lebih dari 2 persen pada penutupan pasar di hari Jumat (6/1/2023) usai Pemerintah AS merilis lonjakan gaji untuk para karyawan,
Indeks Dow Jones Industrial Average Jumat kemarin naik 700,53 poin, atau 2,13 persen menjadi 33.630,61 diikuti kenaikkan S&P 500 sebesar 86,98 poin atau 2,28 persen ke 3.895,08 serta Nasdaq Composite yang melesat 264,05 poin, atau 2,56 persen menuju ke level 10.569,29.
Selain tiga indeks utama Wall Street yang melonjak di penutupan pasar kemarin, sejumlah saham lainnya juga turut mencetak kenaikan.
Diantaranya saham sektor teknologi yang melonjak 2,99 persen, kemudian sektor kesehatan melesat 0,89 persen karena terdorong kenaikkan saham Pfizer Inc sebesar 2,5 persen serta Biogen Inc yang ditutup naik 2,8 persen.
Lonjakan serupa juga terjadi di sektor bahan pokok konsumen khususnya pada saham Costco Wholesale Corp yang melonjak 7 persen, setelah perusahaan itu melaporkan pertumbuhan penjualan Desember yang kuat.
Melansir dari Reuters raport hijau berhasil di raih Wall street setelah Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan data nonfarm payrolls yang naik 223.000 pekerjaan pada bulan Desember tahun lalu. Kenaikan ini yang kemudian mendorong adanya lonjakan pendapatan di rata-rata sebanyak 0,3 persen.
Meski jumlah tersebut meleset dari perkiraan analis yang sebelumnya telah memproyeksikan kenaikkan data payroll sebesar 0,4 persen, kenaikan tipis itu merupakan kali pertama yang dialami AS setelah lebih dari 2,5 tahun data kenaikkan upah di AS mengalami penurunan.
Baca juga: Saham Eropa Dibuka Rebound di Hari Pertama Perdagangan Bursa Wall Street 2023
Sinyal ini yang kemudian membuat para analis memproyeksi apabila ekonomi AS perlahan telah stabil, dengan begini bank sentral The Fed dapat menurunkan suku bunga acuan ke level rendah.
Selama tujuh bulan terakhir The Fed telah berulang kali mengambil langkah hawkish dengan mengerek naik laju suku bunga. Hingga perekonomian AS mengalami pelemahan.
Baca juga: Indeks Dow Jones Futures Melemah, Investor Tunggu Hasil Pemilu Paruh Waktu Amerika Serikat
"Kami mendapat kabar baik di sisi inflasi dengan kenaikan upah yang melambat. Ini semacam win-win untuk ekonomi mengingat beberapa bulan terakhir aktivitas perekonomian benar-benar lemah dan sangat lemah," kata Megan Horneman, kepala investasi di Verdence Capital Management di Hunt Valley, Maryland.