Januari-November 2022, Perdagangan RI-Malaysia Tembus 27 Miliar Dolar AS
Total perdagangan Malaysia dan Indonesia diperkirakan mencapai 23 miliar dolar AS pada tahun 2021
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Total perdagangan Malaysia dan Indonesia diperkirakan mencapai 23 miliar dolar AS pada tahun 2021, meningkat 45,5 persen secara tahunan atau year on year [YoY] dibandingkan tahun 2020.
Untuk periode Januari sampai November 2022, perdagangan bilateral antara kedua negara telah melampaui 27 miliar dolar AS, atau naik sekitar 33 persen lebih banyak dibandingkan periode yang sama di tahun 2021.
Kementerian Perdagangan & Industri Internasional (Ministry of International Trade/MITI) Malaysia menyampaikan kenaikan nilai perdagangan tersebut didorong oleh pembukaan kembali perbatasan RI-Malaysia secara penuh pada tahun 2022.
Hal tersebut dinilai turut memfasilitasi arus barang dan jasa bilateral yang lebih baik.
Untuk mendorong peningkatan kerjasama bisnis kedua negara, Perdana Menteri (PM) Malaysia, Anwar Ibrahim melakukan kunjungan 2 hari ke Indonesia pada 8 – 9 Januari 2023 untuk menjajaki kerja sama bilateral lebih lanjut.
Malaysia menyatakan komitmennya untuk terus memfasilitasi perluasan perdagangan dan investasi lintas batas dengan Indonesia lewat MITI dan lembaga lainnya.
"Di ASEAN, Indonesia adalah mitra perdagangan terbesar kedua Malaysia, dan sumber Investasi Langsung Asing (FDI) terbesar ketiga. Total perdagangan antara Malaysia dan Indonesia kira-kira USD 23 miliar pada tahun 2021, meningkat 45,5 persen YoY dibandingkan tahun 2020," tulis rilis MITI pada Minggu (9/1/2023).
Untuk periode Jan – Nov 2022, perdagangan bilateral antara kedua negara telah melampaui USD 27 miliar, sekitar 33% lebih banyak dibandingkan periode yang sama di tahun 2021.
Baca juga: Jokowi Sambut Kunjungan Resmi PM Malaysia Anwar Ibrahim
Dalam hal investasi, MITI berharap dapat memfasilitasi lebih banyak investasi lintas batas yang saling menguntungkan antara Malaysia dan Indonesia.
Kolaborasi terletak pada bidang-bidang seperti obat-obatan, kedirgantaraan, pemrosesan minyak sawit, barang-barang konsumen, serta pertahanan dan keamanan.
Ini tercermin dalam pertukaran sembilan (9) Nota Kesepahaman (MOU) antara perusahaan Malaysia dan Indonesia, dengan total nilai investasi potensial lebih dari RM1,6 miliar.
MITI juga telah mempelopori pembicaraan bilateral tentang kemungkinan investasi dan investasi bersama Malaysia di rencana ibu kota baru Indonesia di Kalimantan Timur.
Baca juga: Jokowi - Anwar Ibrahim Bakal Saksikan Penyerahan 11 LoI Kerjasama RI - Malaysia untuk IKN
Terkait hal tersebut, Perdana Menteri YAB hari ini juga menyaksikan penyerahan sebelas (11) Letters of Intent oleh sepuluh (10) perusahaan Malaysia, yang telah menyatakan minatnya untuk berkontribusi dalam pembangunan ibu kota baru yang direncanakan di Indonesia.
Perusahaan-perusahaan ini telah membangun keahlian dan kredensial mereka di berbagai bidang seperti E&E, otomotif, pembuatan barang industri, pengelolaan limbah, teknologi kota pintar, perumahan, perawatan kesehatan, teknik M&E, utilitas, dan energi terbarukan.
Bidang kerjasama dan manfaat yang mungkin saling menguntungkan ini dibahas ketika MITI bertemu dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara Indonesia, dan Menteri Kelautan dan Investasi.
"Dalam beberapa hari mendatang, MITI juga menantikan pertemuan dengan Menteri Perindustrian, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta Menteri Perdagangan."
.