Jelaskan Fenomena Gagal Move On dari Perspektif Ekonomi, Eks Menkeu: Pacaran Adalah Sebuah Investasi
Menurut dia, teori ekonomi tidak hanya membahas mengenai masalah keuangan seperti untung rugi biaya investasi.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Hendra Gunawan
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri menjelaskan fenomena gagal move on dari perspektif ekonomi.
Menurut dia, teori ekonomi tidak hanya membahas mengenai masalah keuangan seperti untung rugi biaya investasi.
"Sejak beberapa puluh tahun yang lalu, beberapa ekonom seperti Gary Becker, Steve Levitt, dan Richard Thaler mencoba membahas mengenai perilaku manusia dari perspektif ekonomi," kata Chatib dikutip dari unggahan Instagramnya, Senin (9/1/2023).
Baca juga: Sandiaga Uno Didukung Lakukan Trobosan Baru untuk Tingkatkan Ekonomi Indonesia
Ia berujar upaya tersebut membuka eksplorasi dan pemikiran baru di dalam konteks ekonomi.
Berkaca pada tulisan yang pernah ia buat 15 tahun lalu, Chatib dan rekannya menulis mengenai fenomena pacaran sebagai sunk cost.
"Pacaran adalah sebuah investasi. Sebagaimana layaknya sebuah investasi, ada biaya yang dikeluarkan di sana. Ada pengorbanan yang dikeluarkan di sana," ujarnya.
Pria yang pernah menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) itu menyebut pengorbanan dapat berupa waktu, perasaan, atau uang.
Semakin panjang periode pacaran ini, semakin besar pula biaya yang dikeluarkan
"Yang menarik adalah biaya yang sudah dikeluarkan ini tidak bisa ditarik kembali. Tidak bisa diperoleh kembali atau not recoverable," kata Chatib.
"Itulah yang di dalam ekonomi dikenal dengan fenomena sunk cost," ujarnya melanjutkan.
Baca juga: Investor Optimistis Data Ekonomi RI Awal 2023, Eh Jadi Waswas Gara-gara Amerika
Dikatakan Chatib, semakin besar sunk cost, semakin tinggi hambatan keluar (barriers to exit) dari aktivitas tersebut.
Maka demikian, ia menyebut sunk cost dapat menjadi penjelasan mengenai fenomena gagal move on.
"Pacaran yang sudah memakan waktu panjang, begitu banyak investasi yang sudah dilakukan, begitu banyak pengorbanan sudah dilakukan, sunk cost-nya menjadi besar sehingga sangat sulit bagi seseorang untuk memutuskan hubungan pacaran," kata Chatib.