Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

19,7 Juta Orang Gunakan Layanan MRT Jakarta Selama 2022, Rata-rata 50 Ribu Sehari

PT MRT Jakarta (Perseroda) mencatat lebih dari 19,7 juta orang menggunakan layanan mereka sepanjang 2022.

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in 19,7 Juta Orang Gunakan Layanan MRT Jakarta Selama 2022, Rata-rata 50 Ribu Sehari
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Penumpang menaiki Mass Rapid Transit (MRT) di Jakarta, Minggu (6/11/2022). PT MRT Jakarta (Perseroda) mencatat sebanyak lebih dari 2 juta orang telah menggunakan layanannya selama September 2022. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT MRT Jakarta (Perseroda) mencatat lebih dari 19,7 juta orang menggunakan layanan mereka sepanjang 2022.

Jumlah tersebut menunjukkan rata-rata 50 ribu orang per hari menggunakan MRT Jakarta dengan 87.072 jumlah perjalanan kereta.

Corporate Secretary Division Head MRT Jakarta Ahmad Pratomo menyebut angka ini menunjukan adanya kenaikan dari 2021.

Baca juga: MRT Jakarta Mulai Bangun Dinding Bawah Tanah Stasiun Kota, Perkiraan Konstruksi 173 Hari

"Pada awal tahun 2022, MRT Jakarta menargetkan angka keterangkutan penumpang sepanjang tahun 2022 mencapai 14,6 juta orang atau setara dengan rata-rata harian sebanyak 40 ribu orang per hari," katanya dalam keterangan resmi, Selasa (10/1/2023).

Ia berujar ketepatan waktu tempuh, kedatangan, dan berhenti ratangga (nama kereta MRT) mencapai 99,94 persen.

Guna menaikkan angka keterangkutan, Ahmad mengatakan MRT Jakarta telah bekerja sama dengan berbagai pihak.

Berita Rekomendasi

Pihak yang diajak kerja sama rata-rata dari industri wisata seperti sektor kuliner, aktivitas, hingga pusat perbelanjaan, kesehatan, pendidikan, dan promo tiket di sejumlah tempat rekreasi.

"Kerja kolaborasi dengan sejumlah operator transportasi publik pengumpan (feeder) juga mendorong peningkatan angka keterangkutan seperti PPD, Tebengan, Gojek, Grab, Transjakarta dan yang terbaru, Swoop," ujarnya.

Menurut Ahmad, kehadiran angkutan pengumpan ini akan berdampak tidak saja terhadap kenaikan angka keterangkutan, namun juga mendorong kebudayaan menggunakan platform berbagi kendaraan (ride sharing).

Secara angka, ia meyebut operator pengumpan ini menyumbang sekitar 13 persen angka keterangkutan dari total ridership MRT Jakarta.

Baca juga: Jika Sudah Beroperasi, MRT Jakarta Fase 4 Diklaim Bisa Datangkan 97 Ribu Penumpang Per Sehari

Selain itu, ada pula pengembangan kawasan berorientasi transit (Transit Oriented Development/TOD) di beberapa stasiun fase 1 koridor selatan – utara.

"Itu dirancang dengan memadukan fungsi transit dengan manusia, kegiatan, bangunan, dan ruang publik," kata Ahmad.

Kawasan TOD disebut turut berkontribusi dalam mengoptimalkan akses terhadap transportasi publik sehingga dapat menunjang daya angkut penumpang.

Baca juga: Profil Dirut PT MRT Jakarta Mohamad Aprindy, Baru Dilantik Anies Baswedan Tapi Dicopot Heru Budi 

Ia dan pihaknya mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah menaruh kepercayaannya terhadap layanan MRT Jakarta dan mitra-mitra pengumpannya.

"Sebagai bagian dari inovasi dan mengikuti tren digital oleh masyarakat, pengguna jasa MRT Jakarta dapat menggunakan aplikasi MRT Jakarta di ponsel pintar," ujar Ahmad.

"Aplikasi itu dapat digunakan sebagai pembelian tiket perjalanan, menggunakan poin penggunaan untuk ditukar dengan berbagai promo, bahkan menonton film dan bermain gim ponsel," katanya melanjutkan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas