Bye Januari Effect, IHSG Diprediksi Bergerak Mentok 7.000 di Januari 2023
Apalagi, investor juga masih akan memperhatikan nilai jual bersih asing yang sudah Rp 1,7 triliun pada pekan pertama Januari.
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Martha Christina memperkirakan pertumbuhan pasar saham Indonesia melalui Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat mencapai 7.880 pada 2023, tumbuh 15 persen dari posisi akhir 2022.
Sementara itu sepanjang Januari, dia memprediksi indeks saham utama domestik itu dapat mencapai 6.953 berdasarkan analisis teknikal, sehingga kemungkinan tidak ada January effect atau biasanya menguat pada awal tahun.
“Kami memprediksi pergerakan IHSG akan terbatas bulan ini dengan support-resistance IHSG pada rentang 6.739 hingga 7.084, terutama karena investor kami prediksi wait and see terhadap data makroekonomi," ujarnya dalam acara "Media Day: How to Read Market Direction at the Beginning of the Year" di kawasan SCBD, Jakarta, Selasa (10/1/2023).
Baca juga: Seluruh Indeks Sektoral Melemah, IHSG Selasa Sesi I Anjlok 1,52 Persen ke 6.586
Apalagi, investor juga masih akan memperhatikan nilai jual bersih asing yang sudah Rp 1,7 triliun pada pekan pertama Januari.
"Ini menyusul jual bersih asing Rp 20 triliun sepanjang Desember 2022,” kata Martha.
Pada kesempatan sama, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji menyampaikan, faktor makroekonomi yang sedang ditunggu-tunggu investor dalam waktu dekat adalah keputusan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed pada awal Februari.
“Saat ini, berdasaarkan data yang dikompilasi CME dan Bloomberg, mayoritas pelaku pasar global memprediksi suku bunga acuan Fed Fund Rate akan dinaikkan 25 basis poin menjadi 4,5 persen hingga 4,75 persen dari posisi saat ini 4,25 persen hingga 4,5 persen," pungkasnya.