Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Diangkat Jadi Kepala LKPP, Hendi: Pikiran dan Energi Lebih Banyak Terkuras

Hendi menuturkan meskipun lebih banyak aktivitasnya tetapi yang dilayani hanya satu kota di dalam Provinsi Jawa Tengah.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Diangkat Jadi Kepala LKPP, Hendi: Pikiran dan Energi Lebih Banyak Terkuras
TRIBUNNEWS/JEPRIMA
Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa (LKPP) keenam periode 2022-2027, Hendrar Prihadi berpose untuk difoto usai menjadi narasumber pada sesi wawancara eksklusif dengan Tribun Network di Gedung LKPP, Jakarta Selatan. Kamis (12/1/2023). Hendrar Prihadi menargetkan 95 persen pengadaan barang dan jasa di pemerintahan pada 2023 menggunakan produk dalam negeri. TRIBUNNEWS/JEPRIMA 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Hendrar Prihadi mengatakan sejak dilantik Presiden Joko Widodo ada banyak tantangan baru yang dihadapi.

Menurut Hendi, sapaannya, menjadi Kepala LKPP ternyata lebih berat karena menyangkut kebijakan strategis di Indonesia.

"Saat menjadi kepala daerah dari jam 06.00 masuk sampai jam 09.00 malam masih ada tamu bahkan Sabtu dan Minggu malah semakin ramai," kata mantan Wali Kota Semarang ini di kantor LKPP, Jakarta, Kamis (12/1/2023).

Baca juga: Incar Sektor Tambang dan Perkebunan, Adira Garap Pembiayaan Alat Berat

Hendi menuturkan meskipun lebih banyak aktivitasnya tetapi yang dilayani hanya satu kota di dalam Provinsi Jawa Tengah.

“Di LKPP justru tidak banyak tamu, Sabtu dan Minggu juga libur tapi memang pikiran dan energinya lebih banyak terkuras karena kami melayani dari Sabang sampai Merauke,” imbuhnya.

Berikut petikan wawancara Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra dengan
Kepala LKPP Hendrar Prihadi:

Bagaimana ceritanya tiba-tiba bisa mendapat menerima tugas sebagai kepala LKPP dari sebelumnya menjabat kepala daerah Wali Kota Semarang?

BERITA TERKAIT

Ada banyak hal ya, yang pertama kita ini kan prajurit jadi kita harus tunjukkan profesionalitas dan dedikasi. Mau ditugaskan di mana pun harus siap.

Yang kedua, LKPP ini kan lembaga milik pemerintah pusat cakupannya se-Indonesia kalau Walikota kan hanya di sebuah kota Provinsi Jawa Tengah.

Bagi saya Ini adalah tantangan ya, bagaimana keseharian saya yang biasanya hanya bertemu di
kelurahan kecamatan dan bertemu masyarakat sekitar. Tetapi sekarang tantangannya mengeluarkan kebijakan untuk se-Indonesia.

Waktu penunjukan apakah sempat ada semacam proses wawancara dulu dari pihak istana atau
seperti apa ceritanya?

Kalau presiden langsung tidak, tapi beliau melalui pembantunya Mensesneg dan Menseskab yang menyampaikan amanah tersebut kepada saya.

Lalu saya bilang saya tergantung Pak Presiden enjoy atau tidak dengan saya lalu Bu Ketum PDIP
(Megawati) juga mau menerima atau tidak. Lantas jawaban dari mereka ya tugas ini harus
dijalankan.

Jadi dari seluruh pihak baik itu dari partai mendukung penuh Anda menjalankan penugasan ini?

Iya ini memang tepatnya adalah penugasan yang diberikan kepada saya dan saya jalankan itu.

Tentu ada perbedaan saat menjadi kepala daerah dan saat menjabat Kepala LKPP, hal yang paling membedakan itu apa?

Bedanya di waktu, saat menjadi kepala daerah dari jam 06.00 masuk sampai jam 09.00 malam masih ada tamu Sabtu dan Minggu malah semakin ramai.

Di LKPP justru tidak banyak tamu, Sabtu dan Minggu juga libur tapi memang pikiran dan energinya lebih banyak terkuras di sini lalu dinamikanya juga lebih berat karena memikirkan satu Indonesia.

Baca juga: LKPP Minta Kementerian Hingga Pemda Lakukan Lelang Dini dan Teken Kontrak di Awal Tahun

Banyak orang yang berpendapat bahwa Anda yang saat ini menjadi kepala LKPP semacam lepas tangan persoalan banjir di Semarang, bagaimana tanggapannya?

Saya rasa sih kamu yang kami tinggalkan Semarang ini sudah oke. Sudah ditangani Plt. Walikota, Pak Sekda, Kepala dinas mereka kemarin sudah kompak mengalami berbagai persoalan.

Menurut saya kalau kemarin ada bencana alam banjir itu bisa diatasi karena kami sudah punya
standar operasional prosedur (SOP).

Kalau boleh diceritakan secara singkat apa yang dirasakan menjabat sebagai Kepala LKPP?

Minggu pertama saya kaget kegiatannya rapat terima tamu lalu rapat terima tamu lagi saya bertanya ke staff ini nggak ada ya acara kunjungan ke kelurahan atau Kecamatan gitu.

Dulu juga Pak Anas begitu, memang ini dilematis sekali bagi mantan kepala daerah tapi lama
kelamaan enjoy sehingga situasinya kita syukuri dan nikmati.

Baca juga: Tugas dan Fungsi LKPP, Lembaga yang Kini Dipimpin Hendrar Prihadi

Kita lakukan koordinasi dan konsolidasi setiap arahan dari bapak presiden kita jadikan pegangan untuk mengeluarkan kebijakan-kebijakan di LKPP.

Menurut Mas Hendi sendiri apakah LKPP ini sudah dikenal banyak oleh masyarakat?

Saya ada pengalaman waktu dilantik oleh Presiden Jokowi banyak yang memberikan selamat.
Namun ada yang bertanya ke saya LKPP itu apa sih Pak.

Ya memang anggota LKPP ini kan fungsinya regulator terkenalnya di pemerintah daerah lembaga
dan kementerian.

Kita harus sampaikan juga masyarakat bahwa ada LKPP yang diberikan tugas khusus oleh negara
dalam hal pengadaan barang dan jasa.

Ditambah lagi arahan dari bapak presiden agar LKPP bisa membuat produk yang dipakai di dalam negeri.

Intinya begini sebagian banyak UMKM yang terlibat di dalam e-katalog semakin kuat penyangga
ekonomi. (Tribun Network/Reynas Abdila)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas