Rupiah dan IHSG Sama-sama 'Ngegas', Mata Uang Garuda Melonjak Tertinggi di Asia
Mata uang Garuda di pasar spot melonjak menguat 0,69% ke Rp 15.045 per dolar Amerika Serikat (AS) dari akhir pekan lalu Rp 15.149 per dolar AS.
Editor: Hendra Gunawan
Sementara yen Jepang, baht Thailand, rupee India, yuan China, dolar Singapura, dolar Hong Kong, dan dolar Taiwan melemah terhadap dolar AS.
Baca juga: IHSG dan Rupiah Hari Ini Kompak Perkasa, Penguatan Mata Uang Garuda Tertinggi di Asia
Di sisi lain, indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia menguat ke 102,4 pada Senin sore. Indeks dolar AS berada di bawah 103 dalam tiga hari perdagangan terakhir.
IHSG Melesat
Senemtara IHSG di perdagangan awal pekan ini melesat 0,70% atau 46,23 poin ke 6.688,06 hingga akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Penguatan IHSG hari ini disokong oleh kenaikan 10 indeks sektoral. Hanya sektor barang konsumsi primer yang turun 0,58%. Sektor barang baku melonjak 1,55%.
Sektor transportasi dan logistik melaju 0,66%. Sektor keuangan menguat 0,59%.
Baca juga: IHSG Diperkirakan Masih Betah di Zona Merah
Sektor perindustrian naik 0,56%. Sektor barang konsumsi nonprimer naik 0,52%. Sektor teknologi menanjak 0,27%. Sektor energi naik 0,26%.
Sektor kesehatan menguat 0,21%. Sektor properti dan real estat menguat 0,15%. Sektor infrastruktur naik tipis 0,05%.
Top gainers LQ45 hari ini adalah:
PT Timah Tbk (TINS) 3,80%
PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) 3,21%
PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) 2,78%
Top losers LQ45 terdiri dari:
PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) -4,56%
PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) 3,72%
PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) -2,90%
Total volume transaksi bursa mencapai 19,70 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 9,95 triliun. Sebanyak 279 saham menguat. Ada 250 saham yang turun harga dan 188 saham flat.
Dalam sepekan, IHSG tercatat flat. Sementara dalam sebulan terakhir, IHSG justru turun 1,35%. (Kontan)