KAI Upayakan Stasiun LRT Jabodebek Terintegrasi dengan Transportasi Lain
Mochamad Purnomosidi mengatakan telah mengunjungi Pemerintah Daerah (Pemda) Bekasi, Depok, dan DKI Jakarta terkait pembicaraan feeder penumpang.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (KAI) sebagai operator akan mengupayakan agar stasiun LRT Jabodebek dapat terintegrasi dengan moda transportasi lain.
Kepala Divisi LRT Jabodebek KAI Mochamad Purnomosidi mengatakan telah mengunjungi Pemerintah Daerah (Pemda) Bekasi, Depok, dan DKI Jakarta terkait pembicaraan feeder penumpang.
Mereka meminta agar rute angkutan ataupun layanan angkutan umum yang ada di sekitar stasiun bisa ditambah atau diubah rutenya (rerouting).
Baca juga: KAI Sudah Ajukan Saran Tarif LRT Jabodebek: Sedang Tunggu Penetapan Subsidi dari Pemerintah
"Kami sudah mendapatkan kepastian akan dilakukan rerouting," kata Purnomosidi ketika ditemui di Kantor OCC LRT Jabodebek, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (17/1/2023).
Ketika trial run dimulai pada Mei 2023 mendatang, ketiga Pemda tersebut telah dikonfirmasi akan melakukan perubahan rute.
Ia menyebut hal itu agar rata-rata tiga atau empat angkutan kota itu bisa masuk ke stasiun LRT Jabodebek.
"Bisa masuk, bisa terintegrasi, kemudian bisa memberikan kemudahan," ujar Purnomosidi.
Ia mengatakan moda transportasi tersebut akan dilengkapi pendingin ruangan (air conditioner/AC).
Itu sesuai arahan dari Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Perhubungan Budi Karya.
"Di LRT pakai kereta yang AC, jangan sampai nanti naik busnya enggak AC," katanya.
Baca juga: LRT Jabodebek Beroperasi Juli 2023, Kawasan TOD Disebut Akan Banyak Diisi Hunian
Selain berdikusi bersama Pemda setempat, KAI juga akan mengajak diskusi Organisasi Angkutan Darat (Organda) dan Kepala Dinas Perhubungan.
Upaya berikutnya adalah memudahkan masyarakat menjangkau stasiun LRT Jabodebek adalah menggandeng pusat keramaian seperti Plaza atau Mall.
"Kemudian komplek perumahan agar mereka bisa menggunakan bus shuttle ke stasiun-stasiun LRT kita seperti Cibubur. Ini yang sudah hampir selesai adalah Jababeka ke Stasiun Jati Mulya akan ada shuttle," ujar Purnomosidi.
Ia menyebut pihaknya juga sudah bersama berdiskusi bersama Mall Summarecon Bekasi.
"Summarecon kemungkinan akan ada shuttle ke Stasiun Bekasi Barat. Nah ini kita kembangkan terus nih ke stasiun kita," kata Purnomosidi.
"Kita pantau. Kita lihat mana yang ada perumahan dan pusat keramaian sehingga bisa memberikan shuttle ke Stasiun LRT Jabodebek," ujarnya melanjutkan.
Berikutnya, ia menyebut telah bekerja sama dengan Mall Revo Town Bekasi karena posisinya berdekatan dari Stasiun Bekasi Barat.
Kata Purnomodisi, pihak Mall Revo Town sudah membuat jembatan ke stasiun LRT Jakarta.
Baca juga: Kementerian BUMN Kebut Penyelesaian LRT Hingga Proyek Kereta Cepat di 2023
"Kemudian Dukuh Atas. Kawasan Dukuh Atas itu juga sama. Kita bekerja sama dengan MITJ, bagaimana teman-teman MITJ membuat jembatan multiguna," katanya.
Di lantai satu mereka akan membuat jembatan untuk orang berjalan kaki dan di lantai dua adalah area komersial.
"Bisa nongkrong, bisa ngopi, dan lain sebagainya dan terkoneksi dengan kereta commuter Stasiun Dukuh Atas," ujar Purnomsidi.
Terakhir, ada Taman Mini. Di sini, KAI menjalin kerja sama dengan Jasa Marga agar bisa membuat tempat lifestyle.
"Di situ nanti begitu turun penumpang bisa ngopi, bisa kuliner, bisa segala macam lah. Terutama yang berbasis UMKM. Itu akan menjadi daya tarik sendiri buat penumpang" kata Purnomosidi.