Tiga Wanita Indonesia Masuk Forbes 50 Over 50 Asia 2023, Ada Bos Bluebird dan Sri Mulyani
Sri Mulyani dan Noni Purnomo merupakan dua dari tiga perempuan Indonesia yang masuk dalam daftar 50 Over 50 Asia tahun 2023.
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Majalah Forbes merilis daftar 50 Over 50 Asia tahun 2023 dan terdapat tiga wanita Indonesia yang masuk dalam dafter tersebut. Salah satunya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Mengutip Forbes, Kamis (19/1/2023), daftar tersebut menampilkan 50 wanita berusia di atas 50 tahun yang berpengaruh dan menginspirasi generasi muda di kawasan Asia-Pasifik.
Wanita-wanita dalam daftar tersebut bekerja di bidang teknologi, farmasi, seni, dan politik, dan lainnya yang membuktikan bahwa kesuksesan bisa datang pada usia berapa pun.
Tiga wanita asal Indonesia yang masuk dalam daftar Forbes 50 Over 50 Asia tahun 2023 yaitu Sri Mulyani, Direktur Utama PT Sillo Maritime Perdana Tbk Herjati dan Presiden Komisaris PT Blue Bird Tbk Noni Purnomo.
Berikut ini profil ketiga wanita Indonesia yang masuk ke daftar Forbes 50 Over 50 Asia tahun 2023:
1. Herjati
Herjati menjabat sebagai Direktur Utama perusahaan pelayaran PT Sillo Maritime Perdana Tbk sejak 8 Desember 2017.
Dalam lima tahun sejak dia mengambil alih perusahaan pelayaran yang berbasis di Jakarta, Herjati menggandakan penjualan Sillo Maritime lebih dari dua kali lipat, dengan penjualan mencapai 101 juta dolar AS pada akhir tahun 2021.
Herjati sebelumnya menjabat sebagai Direktur Keuangan sejak 2002 sampai 8 Desember 2017, membantu mengarahkan perusahaan mencatatkan Rp 70 miliar di bursa efek Indonesia pada 2016. Hingga saat ini, dia menjadi satu-satunya wanita yang berada dalam jajaran komisaris dan direksi perusahaan.
Dilansir dari situs web Sillo Maritime, Herjati meraih gelar Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dari Universitas Trisakti, Jakarta pada 1994.
2. Sri Mulyani Indrawati
Sri Mulyani diangkat kembali menjadi Menteri Keuangan Indonesia pada 2016, saat berusia 54 tahun, dan dikenal secara internasional karena mempromosikan kesetaraan gender dan antikorupsi.
Baca juga: Forbes Kembali Pilih Nicke Widyawati dalam Daftar 100 Wanita Berpengaruh di Dunia
Selama masa jabatan pertamanya, pada 2005 sampai 2010, devisa Indonesia mencapai rekor tertinggi sepanjang masa sebesar 50 miliar dolar AS, mengurangi utang pemerintah hingga 30 persen dari produk domestik bruto (PDB).