Pengusaha Nahdliyin Dorong Pemerintah Fungsikan Pelabuhan Ekspor Kopi dan CPO di Aceh Darussalam
HPN meminta Pemerintah agar membuka pelabuhan ekspor komoditas yang terletak di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Himpunan Pengusaha Nahdiyin (HPN) meminta Pemerintah agar membuka pelabuhan ekspor komoditas yang terletak di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
Hal itu bertujuan agar akses ekspor pengusaha pertanian yang mayoritas bergerak di bidang komoditas kopi dan CPO dalam melakukan kegiatan ekspor dengan mudah.
Kemudahan akses ini diyakini akan meningkatkan nilai ekonomi dan efesiensi sehingga memberikan kontribusi pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan sekitarnya.
Baca juga: HPN Perluas Akses Pasar ke Negara-negara Muslim Dunia untuk Dorong Neraca Ekspor
“Selama ini pelabuhan ekspor hanya ada di Belawan, Medan Sumatera Utara, akses jauh dan high cost economy, kita ingin aksesnya dipermudah dengan membuka pelabukan ekspor komoditas kopi dan CPO untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat secara luas,” kata Ketua Umum DPP Himpunan Pengusaha Nahdiyin (HPN) Dede Supriyadi Arief, Jumat 20 Januari 2023.
Dede menambahkan, pihaknya juga akan menyambangi Kementerian Perhubungan untuk membuka dan membangun serta memfungsikan pelabuhan ekspor komoditas perdagangan yang saat ini ada 3 pelabuhan.
“Dari ketiga pelabuhan tersebut ada 2 pelabuhan yang bisa difungsikan untuk ekspor komoditas tersebut, kami harap Kemenhub dapat merespon permintaan ini,” katanya.
Terkait dengan ekspor CPO yang sempat dilarang, ketua Umum DPP HPN menilai bahwa memang ada kewajiban DMO, tetapi selama kebutuhan nasional terjaga, peluang ekspor harus tetap dipenuhi.
Apalagi, sambung Dede, warga Nahdatul Ulama (NU) yang berjumlah lebih dari 100 juta , dan yang menjadi pengusaha masih sedikit. “Dengan adanya HPN, kami ingin kontribusi warga NU untuk menjadi pahawan ekonomi bangsa, dan berkhidmat via jalur pembangunana ekonomi menjadi sangat penting dilaksanakan.
“Kami harap Kementerian perdagangan melalui Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag RI untuk membantu akses ekspor bagi anggota HPN yang bergerak di bidang kopi dan perkebunan kelapa sawit atau CPO untuk mendukung gerakan ekspor produk komoditas demi menaikkan neraca ekspor nasional demi kemakmuran rakyat,” katanya.
Terkait dengan misi pameran perdagangan, Dede menyatakan Kemendag RI telah meminta HPB agar mengikuti event perdagangan internasional yang dilaksanakan di Arab Saudi pada 20-25 Januari 2023. “Mohon doanya, semoga kami bisa melakukan misi dagang dengan sukses dan peluang ekspor bisa kami dapatkan, berkat dukungan dan support Kemendag RI,” kata Dede.