Oposisi Nyatakan Harga Sembako dan BBM Belum Terjangkau, Bagaimana Menurut Jokowi dan Pendukungnya?
Sementara itu, partai oposisi di antaranya PKS (60,0%) dan Demokrat (50,0%) pendukungnya cenderung menyatakan harga sembako tidak terjangkau.
Editor: Hendra Gunawan
![Oposisi Nyatakan Harga Sembako dan BBM Belum Terjangkau, Bagaimana Menurut Jokowi dan Pendukungnya?](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/isti-prasetya-26-pekerja-swasta-di-karanganyar-saat-membeli-bbm-y.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Para pendukung partai politik pengusung Presiden Joko Widodo di Pemilu 2019 dan partai oposisi berbeda pendapat dalam menanggapi harga sembako dan bahan bakar minyak saat ini.
Survei dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) menyebutkan, dua pendukung partai oposisi yaitu Partai Keadlan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat menyatakan bahwa harga sembako dan BBM tidak terjangkau.
Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan mengungkapkan berdasarkan survei yang dilakukan pada 7 sampai 11 Januari 2023 persepsi terhadap keterjangkauan harga sembako dan BBM cenderung bisa dikaitkan dengan kategori dukungan politik.
Baca juga: Survei LSI: Hampir 50 Persen Masyarakat Menyatakan Harga Sembako dan BBM Belum Terjangkau
Jika dilihat dari basis pendukung partai pada Pemilu 2019 lalu, kata dia, pemilih Partai Gerindra cenderung menyatakan harga sembako dan BBM tidak terjangkau.
"Kecenderungannya pemilih partai seperti Gerindra yang tadinya bersebrangan dengan pemerintah itu pemilih partai Gerindra cenderung menyatakan harga sembako (53,9 persen) dan BBM (49,1 persen) tidak terjangkau," kata Djayadi Hanan dalam rilis survei yang dilakukan secara virtual pada Minggu (22/1/2023).
"Sebaliknya pemilih PDIP (63,7%), Golkar (53,3%), Nasdem (59,5%), PPP (58,3%), itu cenderung mengatakan harga sembako terjangkau," sambung dia.
Sementara itu, partai oposisi di antaranya PKS (60,0%) dan Demokrat (50,0%) pendukungnya cenderung menyatakan harga sembako tidak terjangkau.
Terkait harga BBM, kata dia, kecenderungannya semua pendukung partai menyatakan harga BBM kurang terjangkau kecuali PKB.
Pendukung PKB, kata dia, cenderung menyatakan harga BBM lebih banyak yang terjangkau (49,1%) dibanding yang tidak.
Pendukung PDIP, kata dia, konsisten menyatakan harga BBM terjangkau (55,0%) dan yang tidak (43,1%).
Demikian juga dengan Nasdem, kata dia, tetap lebih banyak yang menyatakan harga BBM terjangkau (53,1%) dibandingkan yang tidak.
Baca juga: Survei LSI: Pendukung Prabowo-Sandi Lebih Banyak yang Bilang Harga Sembako dan BBM Tak Terjangkau
"Sementara pendukung Golkar, dalam soal BBM terbelah. Lebih banyak yang menyatakan harga BBM tidak terjangkau (50,6%)," kata Djayadi.
Survei tersebut dilakukan pada 7 sampai 11 Januari 2023.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.