Perusahaan Media Digital Vox Media PHK 130 Karyawan
Karyawan yang terdampak PHK akan mendapat pemberitahuan yang dikirim melalui email, diikuti dengan pertemuan selanjutnya untuk bahas pesangon.
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Perusahaan media Vox Media Inc, penerbit majalah New York dan media online Vox.com, Eater, serta The Verge, mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 7 persen tenaga kerjanya.
Kepala Eksekutif Vox Media Jim Bankoff mengatakan dalam memo yang dikirim ke staf perusahaan pada Jumat (20/1/2023) pagi, PHK tersebut akan berdampak pada 130 karyawan di banyak tim termasuk editorial.
Karyawan yang terdampak PHK akan mendapat pemberitahuan yang dikirim melalui email, diikuti dengan pertemuan selanjutnya dengan tim sumber daya manusia untuk membahas paket pesangon mereka, kata Bankoff.
Baca juga: Google Hingga Meta Kompak PHK Karyawan, Intip Pesangon yang Dijanjikan Raksasa Teknologi
Dalam memo tersebut, Bankoff memberi tahu staf bahwa PHK itu dilakukan "karena lingkungan ekonomi yang menantang yang berdampak pada bisnis dan industri kami."
“Kami mengalami dan mengharapkan lebih banyak tekanan ekonomi dan keuangan yang sama yang dihadapi orang lain di industri media dan teknologi,” kata Bankoff dalam memonya, yang dikutip dari CNN.
Namun, Bankoff tidak menjelaskan apakah PHK tersebut akan datang dari semua anak perusahaan. Sementara itu, serikat pekerja yang mewakili karyawan Vox Media menyatakan "kemarahan" atas pengumuman tersebut.
“Kami sangat marah dengan cara perusahaan mendekati PHK ini, dan saat ini sedang mendiskusikan cara terbaik untuk melayani mereka yang baru saja kehilangan pekerjaan,” tulis serikat pekerja dalam sebuah tweet.
Sektor media dan teknologi telah terpukul dalam beberapa bulan terakhir karena pengiklan memperketat pengeluaran mereka di tengah ketidakpastian ekonomi. Penurunan pendapatan iklan telah menyebabkan gelombang PHK yang meluas.
Perusahaan induk Google, Alphabet, pada Jumat bergabung dengan raksasa Teknologi Besar atau "Big Tech" yaitu Meta, Amazon, dan Microsoft dalam memangkas tenaga kerja. Alphabet mengatakan telah membuat keputusan untuk memangkas 6 persen tenaga kerjanya, yang berarti sekitar 12.000 karyawan.
Sementara PHK di industri media menjalar dari CNN, NBC News, MSNBC, Gannett, dan perusahaan media lainnya yang telah mengumumkan pemangkasan tenaga kerja mereka. The Washington Post juga diperkirakan segera mengumumkan pengurangan stafnya tahun ini. Selain itu, perusahaan media yang tidak memberhentikan stafnya telah mengambil langkah tegas untuk mengurangi pengeluaran perusahaan.
Raksasa hiburan, seperti Warner Bros Discovery, perusahaan induk CNN, dan Paramount Global, juga telah mengumumkan PHK terhadap tenaga kerja mereka.
Bankoff menambahkan, kondisi ekonomi yang sulit telah memaksa Vox Media untuk fokus pada bisnis intinya.
“Sayangnya, dalam iklim ekonomi seperti ini, kami tidak dapat mempertahankan proyek dan area bisnis yang belum berjalan seperti yang diharapkan, kurang inti dari peluang terbesar yang kami lihat di tahun-tahun mendatang, atau di mana kami tidak memiliki alasan yang cukup untuk mendukung investasi berkelanjutan dalam apa yang bisa menjadi penurunan yang berkepanjangan," tulis Bankoff dalam memo tersebut.
“Terlepas dari dedikasi banyak orang berbakat yang terlibat dalam inisiatif ini. Kita perlu menguranginya,” sambungnya.