Gelombang PHK di Perusahaan AS Berlanjut, Giliran IBM Pecat 3.900 Karyawan
IBM Corporation dikabarkan memangkas 3.900 karyawannya demi menekan penurunan aset di tengah seretnya pendapatan kuartal akibat guncangan inflasi.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK – Badai pemutusan hubungan kerja (PHK) kembali menghantam sektor industri di Amerika Serikat. IBM Corp memangkas 3.900 karyawan, Kamis (26/1/2023).
IBM memutuskan langkah PHK demi menekan penurunan aset di tengah seretnya pendapatan kuartal akibat guncangan inflasi pasar global.
Chief Financial Officer IBM James Kavanaugh menjelaskan amblasnya pendapatan raksasa teknologi ini mulai terjadi setelah sejumlah negara di Eropa Barat mengurangi pemesanan perangkat lunak berteknologi canggih.
Sebelum mengalami kemerosotan di tahun 2022, IBM sempat mencatatkan keuntungan di bisnis cloud setelah menjalin kerjasama dengan AWS Amazon.com dan Azure Microsoft. Hingga pendapatan bisnis cloud naik 2 persen melonjak jadi 16,69 miliar dolar AS.
Capaian tersebut melesat di atas perkiraan analis yang hanya memproyeksikan pendapatan divisi cloud sebesar 16,40 miliar dolar AS untuk tahun 2022, seperti yang dikutip dari Reuters.
Akan tetapi investasi tersebut belum cukup mampu mengembalikan kerugian pendapatan kuartalan global IBM selama setahun terakhir. Justru di tahun 2023 perusahaan memperkirakan pertumbuhan pendapatan tahunan akan kembali melemah lebih dari 12 persen, imbas meningkatnya kekhawatiran akan adanya resesi dunia.
Baca juga: Platform Pertukaran Kripto Gemini Kembali PHK 100 Karyawan
Alasan ini yang mendorong IBM untuk mengambil langkah PHK . Diperkirakan pemecatan ini akan membuat IBM harus mengeluarkan uang 300 dolar juta pada periode Januari hingga Maret untuk membayar tunjangan karyawan yang terkena PHK.
"Kami terpaksa menempuh langkah tegas demi pemotongan biaya yang lebih dalam. Menyusul langkah dari Big Tech hingga jurusan perbankan Wall Street yang telah melakukan perampingan dengan sungguh-sungguh dan memangkas biaya untuk mengatasi penurunan ekonomi global.” jelas Kavanaugh.
Baca juga: Usai PHK Massal, JD.ID Tutup Layanan JDL Express
Tren PHK massal ini memberikan isyarat pada dunia bahwa industri teknologi di Amerika saat ini tengah diguncang kemerosotan tajam.
Mengingat dalam sebulan terakhir sejumlah perusahaan teknologi AS lainnya yang telah menghilangkan hampir 44.000 posisi diantaranya,
- Microsoft
Raksasa teknologi asal AS ini mengumumkan langkah pemecatan terhadap 10.000 karyawan dari divisi teknik pada awal Januari 2023, langkah tersebut diambil agar perusahaan dapat memangkas biaya tinjauan operasi tahunan guna mengurangi dampak kontraksi ditengah krisis ekonomi global.
Baca juga: Rumor Spotify Akan Umumkan PHK Massal Karyawan Pekan Ini
Mengingat selama kuartal ketiga laporan penjualan Microsoft hanya naik 2 persen, jadi pendapatan paling lambat sejak tahun fiskal 2017.
- ShareChat
ShareChat, sebuah platform berbagi video pendek yang didukung oleh Google dan Temasek mengumumkan langkah pemutusan hubungan kerja (PHK) pada 20 atau 400 karyawan asal India.