Gubernur Kepri Jaga Stabilitas Ekonomi Selama Pandemi Covid-19 Lewat Kredit Tanpa Bunga
Anhar Ahmad memaparkan langkah strategis untuk menjaga stabilitas ekonomi di wilayahnya dengan menyediakan kredit tanpa bunga ke UMKM
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Anhar Ahmad memaparkan langkah strategis untuk menjaga stabilitas ekonomi di wilayahnya dengan menyediakan kredit kepada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) tanpa bunga.
Hal itu dia sampaikan dalam acara Rakornas Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional di Jakarta, Kamis (26/1/2023).
"Kita mendorong masyarakat memanfaatkan KUR di berbagai Bank yang bunganya 6 persen. Tapi pemerintah daerah tidak mengambil bunga. Pemerintah daerah menyediakan bantuan modal kredit 20 juta untuk 2.000 UMKM di tahun 2021," tutur Anhar.
Baca juga: Gubernur Kepulauan Riau Ungkap Kiat Sukses Hadapi Pandemi Covid-19
Anhar mengatakan, program tersebut hasil dari kerja sama antara Bank Daerah dan pemerintah daerah Kepulauan Riau. Nantinya, pemerintah daerah Kepri bakal menanggung bunga pinjaman UMKM dari Bank Daerah tersebut.
"Kita bekerja sama dengan Bank Daerah. Bunganya pemda yang nanggung. Alhamdulillah, masyarakat sangat antusias memanfaatkan itu," tegasnya.
Lebih lanjut, Anhar mengatakan saat ini sudah bertambah 1.000 UMKM yang berminat menjalani program kredit tanpa bunga yang disediakan Pemda di Kepri.
Sehingga, total UMKM yang dibina melalui program tersebut berjumlah 3.000 UMKM dengan hasil produksi makanan dan kerajinan.
Baca juga: Cerita Menkeu Atasi Pandemi, Sri Mulyani: Sudah Beli Vaksin Meski Belum Produksi
"Itu sangat efektif, kita memberikan ruang-ruang publik untuk UMKM yang punya tempat strategis, kita berikan sementara untuk mereka berjualan," ucap dia.
Di sisi lain, Anhar mengatakan, pihaknya memberikan kemudahan investasi di Kepulauan Riau bagi investor untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional.
"Karena bagi kami Insentif bukan hanya bentuk fiskal, tapi pelayanan birokrasi investasi yang baik juga itu menjadi prasarat pemulihan ekonomi atau recovery ekonomi," tegas dia.
Terakhir, Anhar menegaskan, pertumbuhan ekonomi di Kepulauan Riau kian menunjukan angka yang positif meski sempat merosot di tahun 2020.
"Kita sudah mulai recovery. Alhamdulilah pertumbuhan ekonomi di tahun 2020 minus 3,84 persen. 2021 secara agregat tumbuh positif 3,86 persen. 2022 triwulan I plus 2,6 persen, triwulan II 5,03 persen, triwulan III, 6,03 pesen," paparnya.