Raup Rp120 Triliun, Pendapatan RSM Internasional Tumbuh 15 Persen
Jasa konsultansi mencatatkan pertumbuhan tertinggi sebesar 37 persen termasuk IT Consulting yang naik sebesar 26 persen.
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Perusahaan penyedia jasa assurance, tax dan consulting RSM mencatatkan pendapatan sebesar 8 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 120 triliun di tahun 2022.
Di tahun 2022, bisnisbRSM tumbuh sebesar 15 persen secara global, dengan pertumbuhan double-digit di seluruh region. Pertumbuhan pendapatan tercepat terjadi di pasar negara berkembang Amerika Latin (26 persen) dan Asia Pasifik (19%).
Di Amerika Utara dan Eropa, RSM juga mencatatkan pertumbuhan pendapatan masing-masing sebesar 14% dan 17%, sementara Timur Tengah dan Afrika Utara tumbuh sebesar 17% serta Afrika yang tumbuh 10 persen.
Baca juga: Korlantas Polri Ajak Masyarakat Taat Bayar Pajak Kendaraan Bermotor
Jasa konsultansi mencatatkan pertumbuhan tertinggi sebesar 37 persen termasuk IT Consulting yang naik sebesar 26 persen. Cyber-attacks masih menjadi ancaman dan pendapatan global dari risk advisory juga naik sebesar 26 persen. Pendapatan jasa audit di tahun 2022 juga berhasil tumbuh 6% dan pendapatan dari jasa akuntansi tumbuh sebesar 11 persen.
Selain itu, pendapatan dari jasa pajak meningkat sebesar 8% terutama didorong permintaan jasa perpajakan yang meningkat karena perubahan regulasi dan meningkatnya kompleksitas peraturan perpajakan.
Dengan fokus untuk menciptakan budaya kerja inklusif dan pengalaman bekerja yang bermakna, RSM terus menarik banyak personil baru untuk bergabung dimana jumlah personil meningkat sebesar 18% dalam dua tahun terakhir
"Pertumbuhan kami yang pesat merupakan hasil dari para personil kami di 120 negara yang tetap memberikan value kepada klien, meskipun bekerja di situasi yang terus berubah dan tidak dapat diprediksi," ujar Chief Executive Officer (CEO) RSM Jean Stephens dalam keterangan pers tertulis Kamis, 26 Januari 2023.
Untuk memperkuat bisnis RSM ke depan, perusahaan akan berinvestasi untuk mentransformasikan bisnisnya menjadi organisasi digital.
RSM Indonesia yang menjadi dari RSM Internasional juga menunjukan kinerja positif.
Amir Abadi Jusuf, Chief Executive Partner RSM Indonesia menyampaikan, pertumbuhan RSM di Indonesia sejalan dengan pertumbuhan global, dan semua lini jasa Perusahaan mencatatkan pertumbuhan yang baik.
Amir juga menyampaikan bahwa semangat personil RSM Indonesia dan kepercayaan klien yang membuat pertumbuhan ini bisa terjadi.
RSM memperkirakan permintaan akan layanan pajak akan meningkat pada tahun 2023 karena adanya kebutuhan untuk memenuhi persyaratan OECD yang terus meningkat untuk lebih banyak digitalisasi dalam pelaporan pajak dan tarif pajak minimum global.
Demikian pula para expert di RSM mengantisipasi peningkatan M&A yang akan terjadi tahun depan di seluruh dunia.
Baca juga: Pekerja Gaji Rp 4,5 Juta ke Bawah yang Tak Kena Pajak Haruskah Lapor SPT Tahunan ?
Hal ini akan didorong oleh bisnis yang berfokus pada teknologi yang mencari sumber pendanaan alternatif untuk ditingkatkan; private equity diprediksi akan banyak melakukan aksi beli; dan peningkatan aktifitas bolt-on dan transaksi cross-border.
Angela Simatupang, Senior Partner RSM di Indonesia, yang juga merupakan salah satu Direktur di Global Board RSM International menekankan pentingnya untuk bisa menselaraskan strategi global dengan nasional agar dapat terus bermanfaat bagi bangsa dan negara, serta melalui hasil layanan yang diberikan, klien dapat dengan yakin mengambil mengambil keputusan bisnis yang tepat dalam upaya mencapai tujuan organisasi.